Pesantren di Kediri Tempat Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya Belum Miliki Izin Pesantren

Pondok pesantren di Kediri, tempat Bintang Balqis Maulana (14) santri asal Banyuwangi tewas dianiaya seniornya hingga tewas ternyata belum berizin. Hal ini diketahui dari hasil investigasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur di Kediri, Selasa (27/2).

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Mohammad As'adul Anam mengatakan, pihaknya menyayangkan kejadian kekerasan di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanafiyyah di Dusun Kemayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri tersebut dan ikut berbelasungkawa kepada keluarga korban.

"Bahwa TKP kejadian itu ada di Pondok Al-Hanafiyyah, bukan Pondok Al-Islahiyyah. Tapi belajar di MTs Sunan Kalijogo di Pondok Al-Islahiyyah. Keberdadaan pondok pesantren tersebut belum memiliki izin pesantren," ujar Mohammad As'adul Anam di Kantor Kemenag Kabupaten Kediri, pada Selasa (27/2).

Dikarenakan Ponpes Al-Hanafiyyah tak mengantongi izin, maka Kanwil Kemenag Jawa Timur tidak bisa melakukan tindakan secara administrasi. Pihaknya hanya bisa menghormati proses hukum di kepolisian.

"Kanwil dalam hal ini sangat menghormati proses hukum yang berlaku. Kalau penutupan mohon maaf, karena sekolah, madrasah dengan ponpes itu entitas yang berbeda. Kalau ponpes, ini rata-rata tidak didirikan pemerintah, seluruhnya didirikan kiai. Kalau pesantren dicabut izinnya, kegiatan ngajinya tetap, karena sifatnya informal," terangnya.

Meskipun tak mengantongi izin, tambah As'adul Anam, Kanwil Kemenag Jatim tidak berpangku tangan terhadap PPTQ AL-Hanafiyyah Kediri. Pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan dan pengawasan supaya kejadian serupa tak terulang di pondok Gus Fatih tersebut.

"Tahun ini kami buat program namanya SALIM yaitu, sapa lembaga pendidikan keagamaan islam. Itu kita lakukan setiap minggu untuk mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan pondok pesantren," tandasnya.