SBY Kenang saat Pertama Bertemu Prabowo di Akabri, Satu Baret Hijau dan Satu Baret Merah
Usai bertugas di Timor-Timor, pada tahun 1994, keduanya pun kembali ditugaskan secara bersamaan di Singapura.
SBY bertemu dengan Prabowo di Kampus Akabri Darat.
SBY Kenang saat Pertama Bertemu Prabowo di Akabri, Satu Baret Hijau dan Satu Baret Merah
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang saat dirinya menjadi prajurit TNI bersama dengan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan dalam acara pembekalan pemenangan Pemilu 2024, di Madiun, Jawa Timur.
Saat itu, Majelis Tinggi Partai Demokrat ini bercerita awal mula dirinya bertemu dan mengenal Prabowo pada Januari 1970 atau 53 tahun lalu.
Ketika itu, SBY bertemu dengan Prabowo di Kampus Akabri Darat yang kini Akademi Militer yang berada di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Timur.
Di sana, mereka pun bertekad ingin menjadi prajurit dan patriot pembela tanah air.
"Setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer, dalam perkembangannya Pak Prabowo masuk Korps Baret Merah Kopassus, sedangkan saya Korps Baret Hijau, Kostrad. Di situ lah kami sering berinteraksi, berpikir bersama, berkerja bersama," kata SBY dalam sambutannya, Senin (20/11).
merdeka.com
"Karena kami ingin memajukan profesionalitas TNI menjadi tentara modern itu yang sering kami diskusikan, dan dalam porsi kami masing-masing kami lakukan," sambungnya.
SBY, bersama Prabowo disebutnya sama-sama mengemban tugas negara di daerah pertempuran.
Kala itu, keduanya harus menjunjung sang merah putih di medan Timor-Timor.
"Sebagai perwira baret merah, Pak Prabowo sering bertugas di sana, saya juga mengemban tugas hampir lima tahun di Timor-Timor dalam tiga kali penugasan," ujarnya.
merdeka.com
Usai bertugas di Timor-Timor, pada tahun 1994, keduanya pun kembali ditugaskan secara bersamaan di Singapura. Ketika itu, mereka sama-sama berpangkat kolonel.
Di sela-sela kegiatan resmi itu, mereka berdua yang berpakaian olahraga, celana pendek olahraga, berlari atau joging di Singapura, mereka tetap membicarakan bagaimana TNI semakin maju, kuat dan makin mampu menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
"Tekad dan pikiran dua Kolonel waktu itu, itulah antara lain kebersamaan kami, kebersamaan Prabowo-SBY selama lebih 20 tahun sebagai prajurit. Sejarah mencatat, saya kira Pak Prabowo akan bersetuju bahwa kita punya idealisme," ungkapnya.
"Kita dengan segala keterbatasan yang kita miliki, juga melakukan kiprah dan aksi nyata dalam ikut memajukan TNI yang kita cintai dan kita banggakan," pungkasnya.