SBY saat Kolonel TNI Jalankan Misi Perdamaian di Bosnia, Sukses Promosi Jadi Brigjen
Darah militer tampaknya sangat melekat di tubuh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sepak terjangnya di dunia militer berhasil membawanya meraih banyak penghargaan.
Darah militer tampaknya sangat melekat di tubuh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sepak terjangnya di dunia militer berhasil membawanya mencetak beragam penghargaan hingga prestasi di kancah internasional.
SBY saat Kolonel TNI Jalankan Misi Perdamaian di Bosnia, Sukses Promosi Jadi Brigjen
Lahir sebagai seorang anak dari tokoh pejuang kemerdekaan asal Pacitan, Peltu (Purn) HR Soekotjo, SBY bak menurunkan darah militer ayahnya dengan sepak terjang memukau selama menjadi seorang prajurit TNI.
Dalam sebuah unggahan di akun instagram @sbyudhoyonoachvs, Minggu (23/7) SBY pernah tergabung sebagai Chief Military Observer untuk misi penjaga perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina.
Bersanding dengan para perwira dari negara lain, Presiden keenam RI tersebut kala itu masih berpangkat Kolonel TNI. Karena capaian tersebut, SBY dipromosikan sekaligus pecah bintang menjadi Brigadir Jenderal tak lama setelah pulang ke tanah air.
Potret SBY Tugas di Bosnia-Herzegovina
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkesempatan untuk menerima misi perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina pada November 1995.
Lewat tugas bertajuk Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF), kala itu SBY juga menjabat sebagai Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro.
Dalam unggahan instagram @sbyudhoyonoachvs, SBY dengan seragam militer dan baret biru muda khas PBB berbaur dengan para prajurit lain dari berbagai negara. Dalam sebuah foto, SBY muda terlihat gagah bersama dengan prajurit lain selama bertugas di salah satu negara Balkan tersebut.
"Semasa menjadi Kolonel tahun 1995, SBY diperintahkan menjadi Chief Military Observer untuk misi penjaga perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina," tulis keterangan unggahan dikutip dari instagram @sbyudhoyonoachvs.
Pecah Bintang Pasca Misi Perdamaian PBB
Saat itu SBY masih menjadi perwira menengah dengan pangkat Kolonel. Pasca bertugas di Bosnia, SBY mendapat promosi pecah bintang menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen). Pencapaian itu menjadi yang terbaik di angkatannya maupun angkatan seniornya tahun 1972.
SBY pernah ditugaskan menjadi Kasdam Jaya pada tahun 1996 namun hanya berlangsung selama enam bulan.
Darah Militer dari Sang Ayah, Pernah Raih Adhi Makayasa
Sepak terjang SBY tersebut ternyata tak lepas dari darah militer yang diturunkan dari ayahnya, Peltu (Purn) HR Soekotjo.
HR Soekotjo merupakan anggota TNI berpangkat pembantu letnan satu dengan jabatan Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) di Pacitan.
SBY yang ingin meniru perjalanan karier ayahnya akhirnya masuk di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan berhasil lulus pada tahun 1973.
SBY mampu meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.
Penugasan pertama SBY adalah sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974–1976) dan pensiun dari kemiliteran pada 1 April 2001 oleh karena pengangkatannya sebagai menteri.