Saat SBY Meminta Dikenang Sebagai Anak Desa dari Pacitan
SBY menceritakan perjalanan hidupnya dari anak desa di Pacitan hingga menjadi presiden.
SBY malam ini meresmikan Museum dan Galeri SBY*ANI di Pacitan, Jawa Timur.
Saat SBY Meminta Dikenang Sebagai Anak Desa dari Pacitan
Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengaku sering ditanya perihal ingin seperti apa dikenang oleh masyarakat usai tidak menjadi pemimpin di Indonesia. Dia menjawab secara sederhana ingin dikenang sebagai anak desa dari Pacitan yang berkecimpung di dunia militer dan politik. Hal itu, dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam peresmian Museum dan Galeri SBY-Ani, di Pacitan, Jawa Timur, Kamis (17/8) malam.
"Tentu pertanyaan ini berkaitan dengan legacy, wajar seorang pemimpin mendapatkan pertanyaan seperi itu. Jawaban saya sangat sederhana, saya katakan kepada wartawan, bagi saya cukuplah pada saatnya nanti saya diingat bahwa ada seorang anak desa dari Pacitan."
SBY saat meresmika Museum SBY*ANI di Pacitan.
@merdeka.com
"Yang kemudian mengabdi di dunia militer sebagai prajurit, kemudian masuk dunia politik dan pemerintahan dan kembali keharibaan masyarakat seperti yang saya alami sekarang," sambung dia.
SBY menuturkan, tak mudah ketika dirinya menjadi presiden. Namun, pada saat itu, SBY bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. "Enggak mudah, tantangan dan permasalahannya banyak tapi kita dulu tidak pernah menyerah, kita ingin berbuat yang terbaik untuk rakyat kita. Do something for our people, do the best yang bisa kita lakukan," imbuh dia.
SBY malam ini meresmikan Museum dan Galeri SBY*ANI bertepatan dengan HUT ke-78 Republik Indonesia, Kamis 17 Agustus 2023. Dalam peresmian, hadir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Wakil Presiden (Wapres) ke-11 RI Boediono, Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa.