SBY Ingatkan Jangan Halalkan Segala Cara untuk Meraih Kekuasaan
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan Museum dan Galeri SBY ANI. Tepat di HUT ke-78 Republik Indonesia, Kamis (17/8) malam.
Hal itu diungkap SBY saat meresmikan Museum dan Galeri SBY ANI di Pacitan.
SBY Ingatkan Jangan Halalkan Segala Cara untuk Meraih Kekuasaan
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan Museum dan Galeri SBY ANI. Tepat di HUT ke-78 Republik Indonesia, Kamis (17/8) malam. SBY menjelaskan, museum yang menyajikan hasil karyanya dan mendiang sang istri itu akan menampilkan 3 memori. Serta menyampaikan pesan moral kepada siapapun yang akan mengemban amanah. Dia menjabarkan, memori pertama adalah berbuat yang terbaik untuk bangsa tanpa menyalahkan masa lalu.
"Memori kedua, kita dulu, saya kira masih ingat dalam mencapai tujuan, dalam mengemban misi memilih menggunakan cara yang patut. Kita peduli pada cara untuk mencapai tujuan. Kita tidak memilih cara yang tidak patut seperti sering dikatakan banyak orang, menghalalkan segala cara," kata SBY.
"Kita tidak mau meninggalkan apalagi melanggar, dalam mencapai tujuan, mengatasi masalah berat seolah tidak bisa kita lakukan, tapi kita teguh untuk tidak meninggalkan dan melanggar konstitusi, pranata hukum, kaidah moral dan etika dan nilai keadilan serta demokrasi,"
Susilo Bambang Yudhoyono
Kemudian, memori ketiga adalah bagaimana memaknai kekuasaan. Seseorang yang ingin berkuasa, kata SBY, harus menggunakan cara yang halal dan sah.
"Bukan hanya cara memperoleh kekuasaan, tetapi dalam menggunakan kekuasaan itu kita ingin patut, baik dan benar," ujar SBY.
SBY mengatakan, di balik semua hasil karya yang dipajang, ada tujuan besar untuk membuat Indonesia teduh dengan seni.
"Indonesia ini harus terus menerus disiram dengan keteduhan dan keindahan. Dunia estetika harus hadir mendampingi dunia logika dan etik," ungkap SBY.
Dalam peresmian, hadir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Wakil Presiden (Wapres) ke-11 RI Boediono. Kemudian, Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa. Dalam peresmian itu, SBY juga bercerita kerap mendapatkan pertanyaan dari wartawan baik dalam negeri mau pun luar negeri saat menjadi orang nomor satu di Indonesia."Pertanyaannya kira-kira seperti ini 'Bapak Presiden, anda mau dikenang seperti apa oleh rakyat Indonesia? Akan diingat seperti apa oleh rakyat yang anda pimpin?" ujar SBY.
Apa Jawaban SBY?
SBY mengaku ingin diingat oleh rakyat Indonesia perihal perjalanan dirinya yang tak lain adalah seorang anak desa yang akhirnya bisa memimpin bangsa. "Jawaban saya sangat sederhana, saya katakan bagi saya cukup lah kalau pada saatnya nanti saya diingat oleh saudara kami rakyat Indonesia bahwa ada seorang anak desa dari Pacitan yang kemudian mengabdi di dunia militer sebagai prajurit. Kemudian masuk dunia politik dan pemerintahan dan kembali keharibaan masyarakat seperti yang saya lakukan sekarang," kata SBY.
SBY menyebut, bukan hal yang mudah perjalanan hidup yang dia jalani. Namun demikian, SBY memastikan ingin memberikan yang terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Do something for our people, do the best. Ini semua insyaallah akan tercermin dan ada di museum yang akan segera kita resmikan ini," kata SBY.
SBY menambahkan, museum dan galeri tak selama berkaitan dengan nostalgia atau romantisme masa lalu. SBY menyebut, niatnya mendirikan museum dan galeri ini untuk menembus dimensi waktu.
"Albert Einstein, seorang jenius pada tingkat dunia pernah mengatakan, menjadi tepat dan bijak kalau kita ini bisa melakukan atau bisa belajar dari masa lalu, hidup di masa kini, dan membangun harapan di masa depan," kata SBY.