Sebar hoax demi penuhi permintaan anak
Merdeka.com - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Peribahasa tersebut nampaknya cocok untuk menggambarkan nasib Uyu Ruhyana, pria 56 tahun yang sehari-hari menjadi marbut Masjid Besar Al Istiqomah.
Pria asal Garut ini dilanda kebingungan usai anaknya minta dibelikan mesin pemotong rumput. Mesin itu akan dipakai sang anak untuk bekerja.
Bagaimana tidak bingung, penghasilan Uyu sebagai marbut sebesar Rp 125.000 hanya cukup untuk bikin dapur ngebul. Ia juga tidak tahu kepada siapa harus meminta tolong.
-
Bagaimana Uut memasak di kos? Karena peraturan di tempat kost yang melarang penghuninya untuk memasak, Uut bahkan pernah diam-diam membeli kompor listrik untuk memasak.
-
Bagaimana suami pengangguran ini mendapatkan uang? Fenghua selalu siap membantu suaminya, menyediakan makanan dan membayar biaya kuliah.
-
Bagaimana Yusuf membiayai kebutuhan pribadi? Sementara itu, Yusuf mendapatkan penghasilan untuk kepentingan pribadi dari kegiatan wirausaha. Mengutip Instagramnya, selain menjadi dokter profesional, Yusuf adalah seorang creativepreneur.
-
Bagaimana Uut Permatasari mengelola gaji suaminya? Uut Permatasari mengaku bahwa ia mengelola dengan baik gaji dari suaminya yang saat itu bekerja di Polda Banten, termasuk soal di mana uang tersebut disimpan.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
Ia putar otak mencari cara mendapatkan uang dengan cara instan. Hingga akhirnya, Selasa (27/2) malam ide berpura-pura jadi korban penganiayaan muncul dalam benak Uyu.
"Perbuatan itu saya mengharapkan dikasih uang," ujar Uyu kepada awak media di Polda Jabar, Kamis (1/3).
Langsung saja, menggunting peci serta baju muslimnya. Ceritanya, guntingan tersebut adalah hasil sabetan pelaku penganiayaan.
Kemudian, Uyu mengikat kaki dan tangannya dengan mukena yang ada di masjid. Agar tidak kesulitan, dia membuat pola ikatan tertentu supaya mudah mengunci tangannya yang disimpan di bagian belakang tubuhnya.
Selanjutnya, sorban ia gunakan untuk menutup wajah. Untuk menambah efek dramatis, Uyu melepas bantalan kursi masjid dan dibiarkannya tergeletak.
"Tidak ada yang menyuruh. Ini ide saya sendiri. Saya memang melakukannya sendiri. Saya khilaf karena butuh uang," akunya.
Akting Uyu pertama kali diketahui Agus dan istrinya, Dedeh, Rabu (28/2). Keduanya hendak melaksanakan salat subuh sekira pukul 04.20 Wib. Saat itu keduanya membuka pintu masjid dan kondisinya masih dalam keadaan gelap. Ketika Dedeh menyalakan lampu, ia melihat sosok Uyu dalam keadaan tangan terikat oleh mukena serta mulut dibekap sorban, sementara kaki terikat mukena.
Pesan berantai pun beredar. Isinya ditemukan seorang marbut masjid Masjid Besar Al-Istiqomah di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat berinisal UR dianiaya seseorang tak dikenal.
Tertulis pula, si marbut dalam kondisi tangan kaki terikat, mulut sudah disumpal di samping kursi kayu yang patah sebelum salat subuh. Di pesan yang tak jelas itu pun disampaikan bahwa korban mengalami luka senjata tajam.
Polisi bergerak menelusuri pesan berantai nan meresahkan tersebut. Hingga akhirnya, Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Umar Surya Fana membantah kabar tersebut.
Sebab, Kapolres Garut dan Ditkrimum Polda Jabar melakukan prarekonstruksi di TKP.
Hasilnya, tidak ditemukan adanya luka sedikit pun pada tubuh korban. Saat subuh pun, polisi yang melakukan patroli di sekitar masjid tidak menemukan aktivitas apapun.
Pada baju memang ditemukan robekan, namun itu dirobek dengan sengaja bukan akibat dari benda tajam golok.
"Kesimpulan sementara bahwa kejadian tersebut adalah rekayasa korban yang meminta diperhatikan sisi ekonominya," jelas Umar.
UR menyatakan bahwa penghasilannya sebagai marbot hanya Rp 125.000 per bulan. "Motif yang lain atau aktor intelektualnya masih didalami oleh penyidik," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day
Baca Selengkapnya. Usai ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dan menitipkannya pada tetangga.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca SelengkapnyaKisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ditemukan lemas di trotoar lantaran takut dipukuli orang tua karena hasil mengemis tak mencapai target.
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah Ayu gadis 11 tahun yang rela jualan gorengan di sekolah demi hidupi Ibu ODGJ dan sang nenek.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca SelengkapnyaAksi bocah baru lulus SD jualan tahu bulat keliling ini viral, banjir simpati.
Baca SelengkapnyaSurat itu dia tulis di sebuah kertas buku. Dia menuliskan dengan tangan.
Baca SelengkapnyaViral pengemis wanita ucap 'Aa kasian aa' ramai di media sosial. Kisah di baliknya begitu sedih.
Baca Selengkapnya