Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seluruh Rumah Sakit di Jabar harus terakreditasi

Seluruh Rumah Sakit di Jabar harus terakreditasi Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. ©2017 merdeka.com/Andrian Salam Wiyono

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengharuskan seluruh rumah sakit di Jawa Barat untuk memiliki akreditasi. Keharusan itu tercantum dalam UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan bahwa akreditasi menjadi upaya untuk terus memperbaiki pelayanan kesehatan.

Titah Aher, pada Kepala Dinas Kesehatan untuk langsung terjun ke lapangan dan memantau langsung akreditasi terhadap rumah sakit yang beroperasi di Jabar.

"Dengan daya upaya yang kita miliki, mudah-mudahan kita bisa menyelesaikan secara bertahap di tahun 2017, 2018, hingga seluruhnya. Sehingga sebelum ayam berkokok di bulan Januari 2019, seluruh Rumah Sakit Jawa Barat sudah terakreditasi," kata Aher pada Kegiatan Gala Diner bersama para pejabat Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Wilayah Provinsi Jawa Barat, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Selasa (11/4).

Orang lain juga bertanya?

Sampai dengan bulan Juni 2017, jumlah rumah sakit di Jawa Barat tercatat ada sebanyak 328. Berdasarkan kepemilikan, terdiri dari Rumah Sakit Pemerintah sebanyak 70 RS (21,34 persen)yang di antaranya; RSUD 44 RS (13,41 persen), RS TNI/POLRI 13 RS (3,96 persen), RS Vertikal 5 RS (1,53 persen), RS KHUSUS PEMERINTAH 5 RS (1,53 persen), RS BUMN 3 RS (0.91 persen). Sementara Rumah Sakit Swasta terdapat sebanyak 258 RS (78,66 persen).

Adapun berdasarkan Klasifikasi RS, terdiri dari RS Kelas A sebanyak 9 RS seperti di antaranya; RSUP Hasan Sadikin, RSU Santosa Hospital Central Bandung, RSP dr. m. Goenawan Partowidigdo Bogor, RS Jiwa dr. h. Marzoeki Mahdi Bogor, RS Paru dr.h.a Rotinsuli Bandung, RS Mata Cicendo Bandung, RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, RSK Gigi dan Mulut Unpad Bandung, dan RSIA Melinda Hospital Bandung. Kemudian RS Kelas B sebanyak 54 RS, RS Kelas C 160 RS, dan RS Kelas D sebanyak 58 RS. Serta masih ada 47 RS dalam proses/ belum penetapan klasifikasi rumah sakit.

"Berdasarkan Status Kelulusan Akreditasi RS,dari 328 RS yang ada di Jawa Barat, baru 94 RS (28,7 persen) terakreditasi dan ada 234 RS (71,3 persen) dalam proses/belum akreditasi," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar, menjelaskan status kelulusan akreditasi dari 94 RS tersebut yakni, Lulus Paripurna sebanyak 58 RS (61,7 persen), Lulus Utama 4 RS (4,3 persen), Madya 5 RS (5,3 persen), Dasar 1 RS (1,1 persen), dan Lulus Perdana sebanyak 26 RS (27,6 persen).

"Upaya-upaya yang sudah dan akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam rangka menuju rumah sakit di Jawa Barat terakreditasi, antara lain mendorong RS Swasta dan Pemerintah segera melakukan proses akreditasi dan reakreditasi. Mengupayakan Akreditasi RS Pemerintah dari berbagai sumber dana (APBD II, BLUD, DAK Nonfisik). Serta Workshop Persiapan Akreditasi Rumah Sakit," ujar Dodo.

Dodo juga menjelaskan bahwa untuk mendapatkan status akreditasi rumah sakit, perlu juga diupayakan pemenuhan tenaga spesialistik di rumah sakit. Berdasarkan data tahun 2016 menunjukan bahwa masih dibutuhkan dokter spesialis di RSUD yang ada di Jawa Barat, untuk dokter spesialis dasar dibutuhkan dokter spesialis penyakit dalam sebanyak 14 dokter, dokter spesialis obgyn sebanyak 9, dokter spesialis anak 12, dokter spesialis bedah 22. Sementara untuk dokter spesialis penunjang masih dibutuhkan dokter spesialis radiologi 12, dokter spesialis anestesi 9, dokter spesialis patologin klinik 19, dokter spesialis patologi anatomi 1.

"Semoga dengan adanya pertemuan ini dapat mendorong rumah sakit yang ada di Jawa Barat segera melaksanakan akreditasi karena akreditasi rumah sakit merupakan kebutuhan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit," jelasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar Bicara Peningkatan Sektor Kesehatan: Butuh Peralatan Canggih, Dokter Harus Update Ilmu
Ganjar Bicara Peningkatan Sektor Kesehatan: Butuh Peralatan Canggih, Dokter Harus Update Ilmu

Ganjar Bicara Peningkatan Sektor Kesehatan: Butuh Peralatan Canggih, Dokter Harus Update Ilmu

Baca Selengkapnya
99,57 % Warganya Terdaftar JKN-KIS, Bupati Bandung Raih Lagi Penghargaan UHC dari Wapres
99,57 % Warganya Terdaftar JKN-KIS, Bupati Bandung Raih Lagi Penghargaan UHC dari Wapres

Bupati Bandung mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian UHC di daerahnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan RSHS Bandung: Tak Perlu Keluar Negeri untuk Program Bayi Tabung, Cukup di Hasan Sadikin
Jokowi Resmikan RSHS Bandung: Tak Perlu Keluar Negeri untuk Program Bayi Tabung, Cukup di Hasan Sadikin

Jokowi meminta masyarakat tak perlu repot membawa anak berobat atau program bayi tabung ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Intip Sederet Keunikan Rumah Sakit Internasional Pertama di Depok, Punya Konsep Ramah Lingkungan
Intip Sederet Keunikan Rumah Sakit Internasional Pertama di Depok, Punya Konsep Ramah Lingkungan

Rumah sakit ini nantinya akan membantu pemenuhan faskes di Depok dan Jawa Barat dengan sejumlah inovasi.

Baca Selengkapnya
Resmikan Gedung Utama RS Bhayangkara, Kapolda Lampung: Wujud Nyata Polri Juga Fokus ke Pelayanan
Resmikan Gedung Utama RS Bhayangkara, Kapolda Lampung: Wujud Nyata Polri Juga Fokus ke Pelayanan

Salah satu wujud nyata komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik, khususnya di bidang kesehatan.

Baca Selengkapnya
Capai 95,27% Kepesertaan JKN, Provinsi Riau Deklarasikan Predikat UHC
Capai 95,27% Kepesertaan JKN, Provinsi Riau Deklarasikan Predikat UHC

Pencapaian UHC di Provinsi Riau tentu tidak lepas dari komitmen bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya
Wapres Apresiasi Pencapaian Target 98 Persen UHC di 2024, Ungkap Sinergi BPJS Kesehatan hingga Pemda
Wapres Apresiasi Pencapaian Target 98 Persen UHC di 2024, Ungkap Sinergi BPJS Kesehatan hingga Pemda

Di Indonesia, UHC diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Baca Selengkapnya
PAN Harap UU Kesehatan Baru Disahkan Mampu Penuhi Kekurangan Dokter Umum dan Spesialis
PAN Harap UU Kesehatan Baru Disahkan Mampu Penuhi Kekurangan Dokter Umum dan Spesialis

Saleh Partaonan berharap, rumah sakit swasta yang dikelola oleh ormas seperti Muhammadiyah bisa semakin baik.

Baca Selengkapnya
RS Siloam Sebut UU Kesehatan Bisa Dongkrak Kualitas Sistem Kesehatan Nasional
RS Siloam Sebut UU Kesehatan Bisa Dongkrak Kualitas Sistem Kesehatan Nasional

Menurut John Riady, fokus undang-undang tersebut mengakselerasi kebutuhan tenaga medis serta pemerataan kualitas kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kukar Gandeng UGM dan Unhas untuk Atasi Kekurangan Dokter Spesialis
Kukar Gandeng UGM dan Unhas untuk Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Kerja sama ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak RSUD Dayaku Raja Kota Bangun dan RSUD Muara Badak.

Baca Selengkapnya
Tinjau RSUD Abdul Rivai, Jokowi Janji Bakal Minta Prabowo Siapkan Anggaran Bangun RS
Tinjau RSUD Abdul Rivai, Jokowi Janji Bakal Minta Prabowo Siapkan Anggaran Bangun RS

Paling tidak, kata Jokowi, pemerintahan baru nanti bisa menganggarkan untuk Penambahan CT Scan, Mamografi, Cath Lab, hingga perlengkapan ICU.

Baca Selengkapnya
Gibran Bicara Pembangunan Rumah Sakit Unggulan: Kemenkes kan Sudah Ada Deal ya dengan World Bank
Gibran Bicara Pembangunan Rumah Sakit Unggulan: Kemenkes kan Sudah Ada Deal ya dengan World Bank

Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa masyarakat Indonesia harus bisa mendapatkan akses serta fasilitas kesehatan terbaik.

Baca Selengkapnya