Sempat molor, penghapusan angkot di Bogor dimulai Februari

Merdeka.com - Kebijakan rereouting (perubahan rute) angkutan kota (angkot) atau penghapusan (pelarangan) angkot di pusat Kota Bogor terus molor dari rencana semula November 2016 ke Januari 2017. Terakhir Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berjanji segera merealisasikan program yang bertujuan mengatasi kemacetan dengan melarang angkot beroperasi di pusat kota itu Februari mendatang.

"Insya Allah bulan depan, pertengahan Februari sudah bisa dimulai rerouting ini," ujar Bima Arya dalam rapat koordinasi tentang perencanaan rerouting angkot di Ruang Rapat Sri Bima Balai Kota Bogor, Selasa (24/01).

Pihaknya berdalih lambatnya penghapusan di pusat Kota Bogor dengan sistem penataan ulang jaringan trayek dikarenakan perlu kajian mendalam, baik yuridis maupun teknisnya.

"Kalau kesiapan konsep, sosialisasi dan landasan hukum yang sedang disusun kami optimis rerouting akan segera diberlakukan Februari ini. Namun untuk penetapan tarif di rerouting ini dibutuhkan Perda. Tapi untuk sementara kita gunakan Perwali dulu," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati menjelaskan dari 3.412 unit angkot yang beroperasi di Kota Bogor baru menjangkau 59 dari 68 kelurahan dan sebanyak 2.563 unit di antaranya bakal terkena rerouting.

Pihaknya berharap setelah dilakukan rerouting maka seluruh kelurahan di Kota Bogor terjangkau oleh angkot. "Ini merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan pelayanan terhadap warga Bogor dan juga bagian dari proses konversi angkot menuju bus trans pakuan," jelasnya.

Pihak menjamin, rerouting angkot yang dilakukan tidak akan mengurangi ataupun menambah jumlah angkot yang sudah ada saat ini tetapi lebih kepada pemerataan angkot ke tempat-tempat baru yang sebelumnya tidak terjangkau.

"Tak hanya itu, rerouting juga dilakukan untuk melakukan proses konversi angkot menuju trans pakuan dengan sistem 3 in 1 yang artinya 3 angkot akan diganti dengan 1 bis trans pakuan," kata dia.

Ia menambahkan saat ini sudah ada 3 badan hukum yang bersedia mengonversi angkotnya menjadi bus yang akan dibagi ke 2 koridor yang ada di Bogor. Yang nantinya masing-masing koridor akan tersedia 81 bus.

"Akan ada lima rute baru yang akan menjangkau sebanyak 68 Kelurahan di Kota Bogor. Lima trayek baru di antarannya Mayor Oking (Sta. KA) – Situgede, Terminal Merdeka – Vila Mutiara Via Cijahe, Buntar (SMKN4) - Sukasari Via Cipaku, Pabauaran – Lawang Saketeng atau BTM, Pabuaran – Terminal Merdeka Via Cibeuruem," imbuhnya.

Pihak menjamin dengan rute baru angkot tersebut tidak akan menghilangkan lapangan pekerjaan para awak angkot. Prinsipnya kebijakan ini untuk melayani warga secara maksimal dalam menyediakan sarana transportasi.

"Tidak akan menghilangkan lapangan pekerjaan, karena rerouting itu hanya melakukan pemerataan dan penyebaran rute yang sudah ada, yang tadinya ada 23 trayek menjadi 30 trayek," pungkasnya.