Semringah Campur Kaget, Jenderal Bintang 2 Diberi Gelar Adat Tak Sembarang Dimiliki Orang
Iqbal dinilai berperan dalam mempertahakan nilai-nilai adat, budaya dan kearifan lokal masyarakat Melayu.
Jenderal bintang 2 itu saat ini bergelar Datuk Seri Jaya Perkasa Setia Negeri.
Semringah Campur Kaget, Jenderal Bintang 2 Diberi Gelar Adat Tak Sembarang Dimiliki Orang
Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal menerima gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Jumat (29/9). Jenderal bintang 2 itu saat ini bergelar Datuk Seri Jaya Perkasa Setia Negeri.
Gelar adat itu diberikan LAM Riau di Balai Adat Jalan Diponegoro Pekanbaru. Hadir langsung Kapolda Riau bersama istri, Nindya M Iqbal dan pejabat utama Polda Riau serta seluruh kapolres.
Tak sendirian, Irjen Iqbal ditemani Gubernur Riau Syamsuar dan Wakapolda Brigjen Pol Rahmadi hadir. Termasuk tokoh LAM Riau yakni Datuk OK Nizami Jamil dan para datuk-datuk dari 12 kabupaten kota di Riau.
Menurut Syamsuar, Iqbal wajar mendapat gelar datuk. Sebab, selama betugas Iqbal dinilai berperan dalam mempertahakan nilai-nilai adat, budaya dan kearifan lokal masyarakat Melayu.
"Pertama kami ucapkan tahniah (selamat). Ini tentu berdasarkan semua prestasi beliau dalam tugas di Riau ini. Beliau di Pekanbaru tidak perlu belajar lagi, beliau bukan orang baru," kata Syamsuar di Balai Adat LAM Riau.
Penebalan dilakukan tokoh LAM Riau, Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau Datuk Seri Raja Marjohan dan Ketua DPH LAM Riau Datuk Taufik Ikram Jamil.
"Beliau (Iqbal) sangat humanis, bahkan ada juga event kebudayaan dan Da'i. Kita bisa lihat beliau sangat konsen terhadap narkoba. Kami bahkan sampai ke Malaka bersama membahas ini dan kebijakan-kebijakan beliau ini sangat baik untuk Riau," kata Syamsuar.
Iqbal yang hadir langsung terlihat sangat bangga dengan gelar yang diterimanya hari ini di LAM Riau.
"Terimakasih saya sudah dianugerahi gelar Datuk Seri Jaya Perkasa Setia Negeri," kata Iqbal.
Iqbal mengaku sempat merenung ketika datuk-datuk dari LAM Riau datang menemuinya dan menyampaikan penabalan gelar adat. Namun akhirnya dia menerima gelar itu.
"Beberapa waktu lalu ketika datuk-datuk dari LAM datang. Lama saya merenungi, saya memaklumi bahwa gelar adat datang dari pelita pikir yang tentu saja tidak normatif. Namun memiliki kedalaman yang sulit diduga," ucap Iqbal.
Mantan Kadiv Humas Polri itu mengaku akan tetap mengabdikan diri, khususnya bagi masyarakat dan tanah Melayu Riau. Selain itu, pengabdian juga diberikan pada bangsa dan negara.
"Kata gelar adat adalah semua kata yang menyiratkan saya telah melakukan sesuatu yang patut kepada adat dan tanah Riau. Saya Insya Allah akan menjadi salah satu orang Melayu yang wajib menunjukkan bakti kepada bangsa dan negara," jelasnya.
Tak hanya itu, Iqbal mengungkap soal keramahan adat Melayu Riau selama dia berdinas. Sebab, ia disambut baik saat pertama kali tugas di Riau
"Izinkan saya mengatakan dengan jujur, gelar adat yang disematkan kepada saya tidaklah memberi arti bahwa saya telah menanam budi kepada tanah Riau. Namun sebaliknya, tanah Riau lah yang telah berbudi kepada saya," terang Iqbal.
Sejak pertama kali bertugas di Riau, Iqbal mengaku telah mendapat penyambutan yang hangat. Sehingga dia lebih mudah bertugas dan mengabdikan diri untuk masyarakat Riau.
"Bahkan sejak saya memijakkan kaki di Riau, saya telah diterima dengan hati yang lapang dan kekeluargaan yang sangat kuat."
Kata perwira tinggi jebolan Akpol 1991 itu.
@merdeka.com