Siang Mencekam di Kaki Gunung Marapi: Terdengar Ledakan Sangat Kencang, Langit Gelap Gulita
Saat kejadian, warga sedang asyik menggarap kebunnya yang berlokasi di dekat kaki Gunung Marapi.
Panik dan takut dirasakan warga yang saat itu sedang berkebun.
Siang Mencekam di Kaki Gunung Marapi: Terdengar Ledakan Sangat Kencang, Langit Gelap Gulita
Siang itu, mayoritas warga Batu Palano, Sunggai Pua, Kabupaten Agam Sumatera Barat, sedang tidak di rumah. Mereka sedang asyik menggarap kebunnya yang berlokasi di dekat kaki Gunung Marapi.
Suasana hari Minggu (3/12) itu tampak berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Merasa juga tak memiliki kecurigaan akan terjadi sesuatu di gunung aktif itu.
Bursa Ugani (32), warga setempat, menceritakan tak ada tanda-tanda yang ditunjukkan gunung tersebut bahwa akan terjadi erupsi siang itu.
Bahkan suara-suara gemuruh pun tidak terdengar meski sayup. Itu sebabnya, warga tak merasa curiga akan ada peristiwa alam erupsi.
Jarak perkebunan warga dan puncak Gunung Marapi cukup jauh. Bila ditempuh berjalan kaki, menghabiskan waktu lebih kurang dua jam.
Saat asyik merawat kebun-kebunnya, warga mendengar suara ledakan begitu dasyat. Setelah itu, langit di puncak Gunung Marapi kembali menjadi gelap.
"Saat itu saya di kebun, setelah ledakan terdengar pemandangan langsung gelap. Gunung sudah tidak terlihat lagi," cerita Bursa kepada merdeka.com Rabu, (6/12).
Dia dan petani kebun lainnya kaget bukan kepalang. Panik dan takut, begitulah perasaannya. Bursa tetap tak ingin gegabah mengambil keputusan.
Mereka tak buru-buru meninggalkan kebun. Memilih memastikan kondisi sedikit aman barulah mencari tempat berlindung yang aman.
"Ketika terjadi ledakan itu ada juga petani lainnya di atas, karena memang waktunya itu jam kerja. Kemudian kita turun-turun sama waktu itu," ungkapnya.
Sudah lama tinggal di sana, Bursa menilai erupsi tanpa tanda-tanda baru kali ini terjadi. Biasanya, setiap kali gunung api itu akan erupsi, pasti ada tanda-tanda sebelumnya
"Biasanya ada tanda-tandanya, seperti ledakan kecil berulang kali, jejak kaki hewan yang turun dari gunung banyak ditemukan di kebun. Namun yang kemarin itu langsung meletus begitu saja," cerita Bursa.
Ita, petani lainnya, juga mengatakan hal sama. Dia merasa aneh dengan peristiwa erupsi yang terjadi kemarin tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Saat kejadian, dia sedang memanen wortel di kebunnya.
"Erupsi kali ini tidak ada tanda-tanda, gempa juga tidak, langsung terdengar ledakan yang keras. Setelah itu kita langsung turun ke bawah dari kebun," katanya.