Tanah Tebing di Rest Area KM 101 Tol Cipali Bergerak, Begini Kondisinya
Pergerakan tanah berdampak terganggunya koneksi jaringan internet serta area lalu lintas kendaraan golongan besar di KM 101 B.
Pergerakan tanah berdampak terganggunya koneksi jaringan internet serta area lalu lintas kendaraan golongan besar di KM 101 B.
Tanah Tebing di Rest Area KM 101 Tol Cipali Bergerak, Begini Kondisinya
Pengelola jalan Tol Cikopo-Palimanan, Astra Tol Cipali, memastikan area istirahat KM 101 Tol Cipali arah Jakarta berfungsi dengan aman meski terjadi tanah bergerak di sekitar area tersebut.
"Agar pelayanan kepada pengguna jalan tidak terganggu, kami langsung melakukan pembersihan di lokasi pergeseran tanah di rest area KM 101 B," kata Kepala Divisi Operasional Astra Tol Cipali, Sri Mulyo, dalam keterangan di Subang, Jumat (15/3).
Penyebab Tanah Bergeser
Sri menjelaskan pergeseran tanah di area istirahat KM 101 B itu akibat curah hujan yang tinggi sehingga memicu saluran irigasi terhubung dengan saluran pelimpah terputus. Aliran air yang tidak terkendali menyebabkan pelemahan sepanjang 30 meter tebing area istirahat.
Dampak Tanah Bergeser
Sri menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, tanah bergerak berdampak terganggunya koneksi jaringan internet serta area lalu lintas kendaraan golongan besar di KM 101 B.
Setelah kejadian itu, Sri mengatakan, petugas Astra Tol Cipali melakukan pembersihan di lokasi dengan melakukan pembersihan saluran dan pemangkasan pohon tumbang yang menghalangi akses parkir.
Pihak Astra Tol Cipali memastikan fasilitas dan pelayanan di area istirahat KM 101 B berjalan tanpa hambatan, khususnya bagi pengemudi kendaraan golongan besar dengan melakukan pengaturan manajemen lalu lintas dengan memaksimalkan tiga jalur keluar di area istirahat KM 101 B.
"Kami terus lakukan koordinasi bersama dengan pengelola rest area KM101 B terkait pengaturan lalu lintas di rest area KM101 B. Saat ini kami mengoptimalkan tiga jalur exit di rest area dapat digunakan maksimal baik oleh kendaraan golongan 1 pribadi maupun kendaraan golongan besar," kata Sri, dikutip Antara.