Terdiam Mematung, Reaksi Arief Rosyid Dimarahi JK soal Pemalsuan Tanda Tangan
Merdeka.com - Arief Rosyid langsung dipanggil ke Brawijaya, Jakarta Selatan. Tidak ada sepatah kata terucap. Bibirnya kelu, badannya hanya bisa terdiam mematung.
Sementara itu, di depannya tengah berdiri Muhammad Jusuf Kalla. Wakil Presiden periode 2014-2019 yang sedang memarahinya, mengajari Arief Rosyid soal tata krama.
Momen tersebut diungkap Sekjen DMI Imam Addaruqutni. Kepada merdeka.com, Imam mengatakan tidak lama setelah mengetahui tanda tangganya dipalsukan, Jusuf Kalla alias JK, sapaan akrabnya langsung memanggil Arief ke kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (1/4).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan ke Jusuf Kalla? 'Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,' kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara. Terbaru melalui akun Instagram pribadinya Vino membagikan pengalamannya saat minta tanda tangan Presiden Joko Widodo di atas lukisan anaknya.
-
Siapa yang duduk di samping Jokowi? Makan bersama satu meja, Jokowi duduk berdampingan dengan Raffi.
-
Kenapa Ridwan Kamil bertemu Jusuf Kalla? 'Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,' sambungnya.
"Sepertinya kalau dari kata Pak JK, tidak muncul kata itu. Ya mungkin karena memang gimana dimarahi Pak JK. Ya, Mungkin tidak keluar satu kata. Itu saja persoalannya. Mau bilang minta maaf sampai enggak bunyi. Mungkin begitu," kata Imam kepada merdeka.com, Senin (4/4).
Sebelum surat pemecatan resmi diteken JK, Arief kembali bertemu. Tetapi kali ini pertemuan dilakukan bersama dengan Imam, Sabtu (2/4) malam. Dalam pertemuan itu menurut Imam sebagai langkah untuk memberikan wejangan kepada Arief agar tidak mengulangi kesalahan kembali.
"Ini soal tata krama, yang saya harus junjung tinggi. Ketika bertemu Pak JK itu, itu saya sekaligus ini hanya saya dan pak Jk yang paham. Niat saya, itu hanya saya dengan Pak JK yang tahu ini, terkait tata krama saya dengan Pak JK soal etika saya dengan Pak JK," bebernya.
JK, kata Imam pun tegas yang dilakukan Arief tidak bisa ditolerir kembali. Sehingga putusannya jelas yaitu memecat Arief dari DMI.
"Ternyata Pak JK, mengingatkan kembali atas cara yang tidak benar, itu tidak bisa ditolerir. Di situ sudah berbunyi. Besoknya itu langsung keluar surat itu pemecatan," bebernya.
Peringatan Keras
JK juga kata Imam sempat memberikan wejangan kepada Arief. Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu meminta agar Arief berhati-hati dalam bersikap.
"Lain kali harus hati-hati. Cobalah renungkan, coba kemarin sudah saya marahi, Pak JK begitu. Tapi marahnya bukan marah sebagai bukan marah kotor. Tapi marahnya sebagai edukasi. Ini tidak bisa ditolerir siapapun," ungkapnya.
Menurut Imam, hal ini menjadi pelajaran para anggota DMI lain. Bisa jadi pelajaran sehingga tidak terulang kembali.
"Persoalan ini berlaku terhadap siapapun. Peringatan bagi yang lain-lain juga," katanya.
JK Tahu Usai Ditelepon Protokoler
Aksi tipu-tipu Arief diketahui JK usai dirinya mendapatkan telepon dari protokol Istana. Pihak protokol Istana hendak mengonfirmasi terkait undangan festival Ramadan yang dibuat Arief.
Merasa tidak pernah membubuhkan tanda tangan apalagi bersurat untuk Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, lantas JK terkejut bukan main.
"Jadi orang protokol ini telepon ke staf Pak JK. Menanyakan apa benar ada surat dari bapak? Pak JK kaget karena tidak pernah kirim surat," kata Penghubung Umum Pengurus Pusat DMI Husain Abdullah.
Anggap Pelanggaran Serius
JK sendiri menganggap perbuatan Arief Rosyid sebagai pelanggaran serius. Terlebih, surat tersebut dikirimkan ke orang nomor 2 Republik ini.
"Pak JK menganggap itu pelanggaran serius karena tanda tangannya dipalsukan apalagi untuk persuratan kepada Wakil Presiden RI," kata Husain kepada merdeka.com.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaJK juga tak ingin banyak berkomentar terkait Ma’ruf Amin yang berpose tiga jari.
Baca SelengkapnyaJK menilai seorang pemimpin harus tenang, baik, sopan dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menyinggung pemimpin suka marah-marah. Menurutnya, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional.
Baca SelengkapnyaMenpora awalnya terlihat asyik sendiri melalui gerak-geriknya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla blak-blakan mengenai hak angket hingga rencana pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaJokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Puan Maharani terlihat berbincang santai bersama Presiden Joko Widodo usai pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR, di Gedung DPR/MPR, Selasa, 1 Oktober
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan justru pemimpin yang kerap kasar dalam berdebat bisa diusir dari pergaulan pemimpin dunia.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Todung, Presiden Jokowi pernah mengadakan pertemuan dengan seluruh para kandidat capres.
Baca SelengkapnyaDalam momen tersebut, Presiden Jokowi turut menandatangani akta pernikahan putra Wamenaker Afriansyah Noor.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Kasal Muhammad Ali yang menggeser kursi agar Menhan Prabowo bisa lewat.
Baca Selengkapnya