Tersesat di Masjid Nabawi, Nenek Asal Tuban Ini Tak Punya Visa Haji
Sang nenek sempat diinapkan di kantor daker. Sambil menunggu pihak keluarga atau penanggungjawab rombongan.
Sang nenek sempat diinapkan di kantor daker. Sambil menunggu pihak keluarga atau penanggungjawab rombongan.
Tersesat di Masjid Nabawi, Nenek Asal Tuban Ini Tak Punya Visa Haji
Kementerian Agama sudah mengingatkan agar masyarakat Indonesia yang ingin berhaji menggunakan jalur resmi yang diurus pemerintah.
Masyarakat diharap tidak tergiur janji manis pihak travel yang menawarkan paket ibadah haji tanpa antre dengan biaya ratusan juta.
Namun, masih ada saja Warga Negara Indonesia (WNI) yang tergiur dan rela mengeluarkan uang tidak sedikit demi bisa berhaji dalam waktu cepat.
Saat mengalami kesulitan di Arab Saudi, mereka kerap tidak dapat bantuan. Ujung-ujungnya, yang mengurusi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Salah satunya, seorang nenek sepuh diantarkan pria asal Arab Saudi ke Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah. Nenek itu terlihat lelah. Dia diantar nyaris tanpa tanda pengenal sehingga sulit untuk diidentifikasi.
Sampai akhirnya, mencuat sebuah postingan di media sosial. Dinarasikan, nenek itu terpisah dari rombongan dan menjadi korban pencopetan dan ditemukan tanpa identitas.
Usai dilakukan penelusuran oleh PPIH Arab Saudi, akhirnya identitas sang nenek pun diketahui. Beliau bernama Jamik, warga asal Kabupaten Tuban.
"Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, beliau bernama Jamik, warga Kabupaten Tuban," kata Kasi Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Ahmad Hanafi di Madinah, Senin (27/5).
Dari hasil penelusuran, Nenek Jamik ternyata bukan jemaah hai reguler tahun 2024. Diduga, nenek ini peserta rombongan jemaah haji yang menggunakan visa non haji.
Hanafi menjelaskan, Jamik ditemukan tengah sendirian di kawasan Masjid Nabawi. Dia sendirian dan tertinggal dari rombongan. Kemudian diantar oleh warga lokal ke kantor PPIH Arab Saudi daker Madinah pada Sabtu (25/5).
Sang nenek sempat diinapkan di kantor daker. Sambil menunggu pihak keluarga atau penanggungjawab rombongan.
"Setelah informasi tersebar, akhirnya dia dijemput oleh pihak keluarga. Dan telah kami serahkan," kata Hanafi.
Sementara itu, Kepala PPIH Arab Saudi Daker Madinah, Ali Machzumi memastikan nenek itu bukan jemaah haji reguler 2024. Meski begitu, PPIH Arab Saudi tetap memberikan fasilitas dan merawat Nenek Jamik selama berada di Kantor Daker Madinah.
"Meskipun demikian, tetap kita bantu dan coba fasilitasi untuk dikembalikan pada rombongan yang membawanya ke sini. Sebab, bagaimanapun beliau adalah warga negara Indonesia," kata Ali.
Menurut Ali, pihak keluarga juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan petugas Daker Madinah sehingga bisa mempertemukan kembali sang nenek dengan rombongannya.