Terungkap Peran Tiga Tersangka Pesta Gay di Hotel Jaksel
Awalnya, salah seorang tersangka mengajak 20 peserta, dihubungi via WhatsApp. Kemudian peserta mengajak rekan mereka.

Polisi menetapkan 3 orang tersangka terkait kasus pesta gay di Habitare Apart Hotel Rasuna Jakarta. Mereka adalah RH alias R, RE alias E dan BP alias D, diamankan bersama puluhan laki-laki lain.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, peran masing-masing dari tersangka.
Adapun, dari RH alias R, RE alias E yang membiayai penyewaan kamar hotel. Sedangkan, sisanya BP alias D menjaring para peserta yang akan mengikuti event pesta gay.
"Jadi D inilah yang menghubungi satu persatu peserta untuk diajak ikut dalam event ini," kata Ary saat konferensi pers, Senin (3/2).
Ade Ary mengatakan, D awalnya mengajak 20 peserta, dihubungi via WhatsApp atau biasa dijapri. Dari situ, masing-masing juga mengajak rekan-rekan lainnya untuk ikut bergabung.
"Sejauh ini fakta yang ditemukan oleh tim penyidik bahwa untuk mengikuti peserta atau event ini, itu tidak dipungut biaya oleh para penyelenggara tiga tersangka ini. Hanya didasarkan pada kepuasan dan kesenangan yang ingin mereka dapatkan," ujar dia.
Peserta Diminta Tanpa Busana
Ade Ary mengatakan, pertemuan antara peserta dilakukan di kamar hotel nomor 2617. Saat acara berlangsung, D mengimbau kepada para peserta ini untuk saling menikmati acara pesta.
"Jika ada pasangan yang tidak cocok, para peserta dimohon untuk tidak menolak secara kasar. Kemudian para peserta memulai event dengan membuka pakaian hingga celana. Dan para peserta diminta untuk menggunakan label identitas berupa stiker," ujar dia.
"Yang menjadi pemeran laki-laki tidak menggunakan stiker. Dan jika perempuan maka menggunakan label stiker pada bahu. Jadi lampunya dimatikan. jadi stikernya itu glow in the dark ya menyala," sambung dia.
Ade Ary mengatakan, pihaknya terus mendalami kasus ini, termasuk dugaan pelanggaran yang dilakukan peserta lain. Sementara itu, sisanya masih berstatus sebagai saksi.
"Kami pastikan, sudah dewasa semua. Artinya di atas 18, kalau bicara anak itu di bawah 18, masih terus dilakukan pendalaman perannya secara pasti," tandas dia.