Tiket lebih murah, pemudik Jakarta pilih Stasiun Pasar Senen dibanding Gambir
Merdeka.com - Mudik sudah menjadi kegiatan rutin bagi para urban untuk merayakan hari raya bersama keluarga di kampung halaman. Rasa rindu yang menggebu agar segera berkumpul bersama keluarga mengalahkan realita harga lembaran tiket.
Ya, bukan hal mengagetkan lagi di musim libur panjang jelang Idul Fitri harga tiket melonjak tinggi. Bagi pemudik yang berkantong eksekutif kenaikan harga tiket mungkin tidak menjadi pertimbangan utama memilih moda transportasi yang akan digunakan sebagai penghantar menuju kampung halaman. Lalu, bagaimana dengan pemudik dengan kantong ekonomis?
Kebanyakan dari mereka memilih moda bus, atau sepeda motor, tidak sedikit pula memilih kereta api sebagai moda transportasinya.
-
Bagaimana cara menentukan transportasi mudik? Tips atur budget untuk mudik lebaran yang paling pertama adalah menentukan moda transportasi apa yang paling efisien dan terjangkau untuk Anda gunakan mudik. Pertimbangkanlah untuk membandingkan berbagai pilihan transportasi seperti pesawat, kereta api, bus, atau mobil pribadi.
-
Bagaimana cara mudik yang menyenangkan? Ramaikan mudik dengan berbagi quotes-quotes lucu seputar perjalanan pulang kampung.
-
Moda transportasi apa yang paling banyak digunakan pemudik Lebaran 2023? Mobil pribadi digunakan paling banyak pemudik dengan jumlah pengguna mencapai (27,32 juta orang).
-
Apa saja yang perlu dianggarkan saat mudik? Cobalah untuk melakukan budgeting berbagai biaya yang diperlukan selama di perjalanan agar bisa memperhitungkan berapa jumlah uang yang diperlukan untuk perjalanan mudik. Jangan lupa masukkan juga budgeting untuk berbagai pengeluaran yang biasanya terjadi saat mudik. Misalnya saja budget untuk membeli oleh-oleh, salam tempel untuk keponakan dan anak-anak kecil di sekitar rumah, serta berbagai kebutuhan lain yang mungkin saja diperlukan.
-
Barang apa saja yang harus dipertimbangkan untuk dibawa saat mudik? Pertama, sebelum melakukan perjalanan, periksa jumlah barang yang akan dibawa dan kategorikan berdasarkan ketergantungan dan kepentingannya. Pertimbangkan apa yang benar-benar diperlukan dan apa yang dapat ditinggalkan.
-
Bagaimana cara mudik? Meski tak direkomendasikan, mudik naik motor masih dilakukan warga. Mudik dengan sepeda motor masih dipilih masyakarat meski dari segi keselamatan sangat berbahaya. Biasanya, pemudik naik motor karena tidak dapat tiket angkutan atau kampung halamannya tidak terlalu jauh.
Di Jakarta, ada dua stasiun besar yang menjadi keberangkatan pemudik menuju kampung halaman, Gambir dan Pasar Senen. Sesama stasiun utama, jelas keduanya memiliki perbedaan. Jika dilihat pada hari biasa, bukan musim libur, Stasiun Gambir tidak ramai, bak terminal Kampung Melayu. Berbeda dengan Stasiun Pasar Senen, senantiasa ramai meski bukan hari libur besar.
Ditelisik, perbedaan terhadap dua stasiun itu adalah harga tiket. Bagi para urban atau pelancong Stasiun Pasar Senen menjadi solusi untuk menekan ongkos perjalanan. Ase (70) asal Mojokerto itu mengaku melakukan mudik tiap tahunnya menggunakan kereta api dari keberangkatan Stasiun Pasar Senen, tidak pernah melalui Stasiun Gambir.
"Selalu dari sini (Pasar Senen). Habis mahal berangkat dari sana (Gambir) kalau lagi musim mudik begini tiketnya paling murah bisa Rp 400 ribu," ujar Ase saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (13/6).
Meski sudah berusia lanjut, Ase tampak kuat dengan bawaannya, satu tas warna biru agak kusam berukuran sedang. Dia kembali bercerita, pernah satu tahun ia dan istri mudik melalui stasiun Gambir dengan harga hampir Rp 300 ribu lebih. Baginya, harga tersebut cukup mahal jika membeli dua tiket.
"Kita kan di sana ada cucu-cucu, bawaan pasti ada buat jajanan di sana. Kalau harga tiketnya aja udah mahal susah juga kan," ujar pria yang berdomisili di Cimanggis, Depok.
Terlebih lagi, imbuh Ase, pekerjaannya sebagai karyawan di perusahaan swasta itu tidak memungkinkan membeli harga tiket yang hampir sama dengan tiket pesawat.
Pendapat sama juga diutarakan oleh Winda, ibu rumah tangga, yang akan berangkat mudik ke Blitar dari stasiun Pasar Senen. Bukan dari pemudik berkantong eksekutif, Winda dan sekeluarga sejatinya mampu membeli tiket kereta api dengan keberangkatan stasiun Gambir.
Namun hal itu tidak dilakukannya demi efisiensi keuangan selama mudik berlangsung.
"Pasti itu yang kita lihat (harga tiket). Selisih lima puluh atau seratus ribu itu besar sekali. Lagian sama aja lah perjalanannya, tergantung bagaimana nyamannya kita di perjalanan," ujar Winda.
Sementara, Seto (26) karyawan satu perusahaan media, memilih berangkat dari stasiun Gambir. Pulang ke Semarang, harga tiket kereta api yang ia beli sebesar Rp 500 ribu. Nilai tersebut membuatnya mengelus-elus dada.
"Rp 500 ribu ke Semarang, ya Allah lah pokoknya mahal tenan rek," ujar Seto.
Tak ada barang bawaan saat berangkat mudik, hanya ransel besar digendongnya. Pikirnya, mudik menjadi momen baginya yang sudah 8 tahun merantau di Ibu Kota, sehingga mahalnya harga tiket tak menjadi persoalan penting. Meski tetap disisipi keluhan.
Dia bercerita, proses pembelian tiket kereta api pun cukup membuatnya kelimpungan. Jika biasanya batas waktu pembayaran tiket mencapai 8 jam, jelang musim mudik penyedia tiket kereta api hanya memberi waktu 1 jam saja.
"Biasanya 5-8 jam. Lah kok ini 1 jam doang, gue udah booking, jam 3 dini hari gue whatsapp-in anak-anak minta bayarin dulu tiketnya. Soalnya kan gue enggak pakai e-banking," ujarnya.
"Tapi ya udah lah. Ini kan setahun sekali dan seharusnya udah prediksi juga kan," imbuh pria dengan logat Jawa kentalnya.
Apapun pilihannya, pemudik diberikan banyak pilihan moda transportasi. Tinggal bagaimana menyesuaikan biaya sebelum, saat, atau sesudah mudik. Seperti pendapat Winda, segala moda transportasi yang ada tinggal bagaimana kita dibuat nyaman.
"Ya kan bahasa kasarnya, mau nyaman dan cepat berani bayar berapa. Enggak mungkin kan kita bayar harga bus maunya pelayanan pesawat. Realistis saja, tapi ya jangan pemerintah abai lah sama hal kayak gini. Kasian pemudik kalau harganya melejit," ujarnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.
Baca SelengkapnyaDi antara beberapa moda transportasi, pesawat menjadi pilihan calon pemudik.
Baca SelengkapnyaKendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaDalam perencanaan mudik, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk mengelola keuangan secara efektif.
Baca SelengkapnyaHarga tiket ke Bandung terbilang terjangkau, mulai dari Rp45.000.
Baca SelengkapnyaKereta Api Airlangga menempuh perjalan selama 11 jam 45 menit untuk sampai tujuan.
Baca SelengkapnyaStasiun Pasar Senen, Jakarta, mulai ramai penumpang menjelang libur Natal dan Tahun Baru,
Baca SelengkapnyaTerlihat ribuan penumpang mulai berdatangan sambil barang bawaannya, seperti koper hingga kardus dengan berbagai ukuran
Baca SelengkapnyaTarif tol trans Jawa diskon 20 persen selama musim mudik lebaran 2024
Baca Selengkapnya