Uji kemampuan PPRC, prajurit TNI latihan di sarang buaya
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan mengirimkan prajurit PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) TNI ke sarang buaya guna melatih kemampuan tempurnya. Sebuah skenario disiapkan dalam latihan lapangan dengan melibatkan ribuan personel.
"Kita akan menerjunkan pasukan di tiga spot yaitu di Slaru, Timika dan Morotai. Dalam skenario ini, kita asumsikan ada ancaman di tiga wilayah yang saya sebutkan tadi, dan PPRC kita coba untuk bisa menyelesaikan sesuai dengan tugas pokoknya," kata Panglima Hadi di Markas Divif 2 Kostrad, Singosari, Kabupaten Malang, Senin (30/4).
"Slaru adalah medan di sana menurut informasi masih banyak binatang-binatang buas, seperti buaya. Itu yang jadi permasalahan, dan kita pilih di sana juga karena masalah air yang juga menjadi kendala," sambungnya.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
-
Dimana lomba panjat pinang prajurit TNI diselenggarakan? Lomba panjat pinang yang digelar di Markas Komando Pasukan Srondol, Semarang tersebut digelar untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia.
-
Apa tujuan lomba panjat pinang untuk prajurit TNI? “Kegiatan ini diadakan untuk memupuk rasa cinta tanah air untuk bangsa ini. Lalu juga menjalin silaturahmi dan persaudaraan dengan seluruh masyarakat di sekitar Kabupaten Semarang.
-
Kapan petugas upacara 17 Agustus berlatih? Pemilihan dan persiapan petugas upacara biasanya dilakukan jauh-jauh hari sebelum tanggal 17 Agustus. Setiap individu yang terpilih umumnya menjalani latihan intensif untuk memastikan mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
-
Siapa yang mengetes prajurit marinir? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @hadi.tjahjanto memperlihatkan mantan Panglima TNI yang sedang mengetes anggota Marinir yang sedang bertugas.
-
Kenapa prajurit TNI ikut lomba 17 Agustus? Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
Usai latihan Mako akan dilanjutkan Latihan Lapangan untuk penindakan terhadap ancaman yang timbul di daerah konflik (troublespot). Latihan lapangan akan dilaksanakan pada Mei dan Juni 2018 dengan sebuah skenario latihan dengan melibatkan 1.620 personel penyelenggara dan pendukung 6.398 personel dan pasukan PPRC.
"Kita tidak boleh mundur, tetap harus menjalankan kegiatan di sana, bagaimanapun harus bertempur. Prajurit harus bisa menyelesaikan masalah sendiri. Kalau kita bertempur mencari daerah yang sudah tersedia kebutuhan kita, kita tidak terlatih. Kita harus terlatih di wilayah-wilayah seperti itu," terangnya.
Tidak hanya itu, kata Hadi, pasukan juga akan dibawa ke wilayah utara di Morotai. Lokasi dan tantangan tidak jauh berbeda dengan wilayah Slaru. Pasukan akan mendapat tantangan menyelesaikan permasalahan yang mengancam NKRI.
"Timika banyak rawa-rawa dan tentunya banyak buaya," tegasnya.
Latihan dibutuhkan untuk kesiapsiagaan operasi guna meningkatkan kemampuan tempur, sehingga mampu merespon setiap ancaman serta kontinjensi yang terjadi. Apalagi PPRC TNI memiliki tugas pokok sebagai penindak awal terhadap berbagai kondisi yang terjadi di seluruh wilayah NKRI.
"Sehingga harus melatih , melaksanakan pertempuran di seluruh Indonesia dan tentunya topografinya berbeda," tuturnya.
Selain itu, latihan PPRC satunya untuk persiapan mengamankan Pemilu. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, TNI akan mem-backup pengamanan yang dilakukan oleh Kepolisian.
Hadi mengatakan, latihan alam rangka untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit. Sehingga apapun jenis tantangannya bisa ditangani secara baik dan sesuai dengan prosedur.
"Latihan-latihan yang kita lakukan ini untuk meningkatkan profesionalisme TNI. Kita harus profesional. Setelah itu kita diminta bantuan Polri tidak ada masalah. Mau bentuk apa saja, itu kita bisa memberikan dukungan pada TNI," katanya.
Khusus terkait dengan pengamanan Pemilu, TNI juga telah membangun kesepahaman dengan kepolisian. Kesepahaman tersebut sudah ditandatangani oleh masing-masing pihak.
"TNI sudah membuat MOU dengan Polri yang saya tandatangani ketika melaksanakan Rapim TNI 2018. Tujuannya adalah TNI membantu Polri dalam hal pengamanan Pemilu.
"Sehingga bentuk pengamannya nanti apa saja, itu tergantung dari model-model ancamannya yang dihadapi kepolisian. Itu juga yang akan kita lihat," tegasnya menambahkan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI menggelar latihan bersama yang diikuti ribuan prajurit.
Baca SelengkapnyaMereka diketahui berlatih guna menghadapi situasi darurat sekaligus berbagai ancaman dari luar.
Baca SelengkapnyaPrajurit menembak menggunakan meriam hingga rudal hingga pesawat hancur berkeping-keping.
Baca SelengkapnyaHasto kemudian meminta seluruh kader tak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah dititipkan kepada PDIP.
Baca SelengkapnyaPertamina harus memastikan keamanan seluruh infrastruktur energi untuk menjaga stok dan ketahanan energi nasional
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Wasekjen PDI Perjuangan Adian Napitupulu menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaLatihan tersebut merupakan Operasi Militer Perang (OMP) dalam bentuk Operasi Udara Gabungan dengan sandi Jalak Sakti dan Trisula Perkasa
Baca SelengkapnyaRibuan personel militer dari Indonesia, Amerika Serikat, Singapura, dan Jepang ikut ambil bagian dalam latihan militer multinasional Super Garuda Shield 2023.
Baca SelengkapnyaRatusan personel TNI datang menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh-593.
Baca SelengkapnyaBudayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen
Baca SelengkapnyaPrajurit Korps Marinir TNI AL ajarkan cara bertahan hidup di hutan kepada prajurit Angkatan Darat Jepang dan Singapura di Hutan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMomen para sniper Indonesia dan Jerman latihan bersama di hutan selama 10 hari.
Baca Selengkapnya