Usai Umrah Wajib, Banyak Jemaah Indonesia Terpisah dari Rombongan hingga Kelelahan
Beberapa apa jemaah yang dianggap membutuhkan obat diberikan obat pereda nyeri.
Beberapa apa jemaah yang dianggap membutuhkan obat diberikan obat pereda nyeri.
Usai Umrah Wajib, Banyak Jemaah Indonesia Terpisah dari Rombongan hingga Kelelahan
Sebagian jemaah haji Indonesia sudah tiba di Mekkah sejak Senin (20/5) lalu. Setalah beristirahat beberapa jam mereka menjalankan umrah wajib di Masjidil Haram.
Salah satu dokter dari tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), Meldy Muzdafa Elfa mengungkapkan banyak jemaah Indonesia yang terpisah dari rombongan. Khususnya jemaah lanjut usia (lansia) saat melaksanakan sai antara bukit Safa dan Marwah.
"Kasus yang terjadi saat umrah wajib yaitu terpisah dari rombongan, khususnya lansia atau tertinggal terutama saat sai," kata Meldy kepada Media Center Haji di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (22/5).
Selain itu, tidak sedikit juga jemaah Indonesia yang kesasar karena terpisah dari rombongan setelah tawaf atau mengelilingi Ka'bah. Lantaran terpisah rombongan, jemaah juga ada yang tidak tahu harus melakukan apa setelah tawaf.
"Tersesat karena terpisah rombongan, tidak tau harus kemana setelah tawaf," kata Meldy.
Tak jarang pula jemaah Indonesia yang mengaku kelelahan dan nyeri pada bagian lutut atau kaki setelah tawaf. Termasuk usai menjalankan sai, banyak jemaah yang mengaku kelelahan.
Dalam menangani kasus demikian, biasanya petugas PKP3JH meminta jemaah untuk beristirahat sebentar. Meluruskan kaki dan baru diberikan obat jika diperlukan.
"Pasien disuruh istirahat dulu, kaki diluruskan (dan) akan kami berikan salep anti nyeri dan anti radang," kata Meldy.
Setelah beberapa saat, petugas memeriksa kembali kondisi jemaah. Jika sudah membaik, jemaah dipersilakan melanjutkan kegiatan ibadahnya, dengan catatan harus berjalan pelan-pelan.
Namun jika keluhan nyeri di kaki tidak mereda, jemaah disarankan menggunakan kursi roda.
"Jika nyeri tidak berkurang disarankan memakai kursi roda. Kalau enakan, bisa dilanjutkan namun disarankan untuk jalan pelan dan saat sai sudah boleh menggunakan sendal yang bersih," tutur Meldy.
Meldy menambahkan, beberapa apa jemaah yang dianggap membutuhkan obat diberikan obat pereda nyeri.
"Beberapa pasien yang kami anggap perlu kami berikan tablet analgetik untuk tindakan mengurangi nyeri jika terasa lagi," pungkasnya.