Jemaah Indonesia Dapat Jatah 84 Kali Makan, Termasuk Saat Puncak Haji di Armuzna Mekkah
Setiap jemaah akan mendapatkan layanan katering 3 kali dalam sehari.
Setiap jemaah akan mendapatkan layanan katering 3 kali dalam sehari.
Jemaah Indonesia Dapat Jatah 84 Kali Makan, Termasuk Saat Puncak Haji di Armuzna Mekkah
Selama pelaksanaan ibadah haji, jemaah Indonesia akan mendapatkan layanan konsumsi secara penuh tahun ini. Termasuk konsumsi saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) di bulan Juni nanti. Mengingat tahun menjelang dan setelah puncak haji selama 3 hari jemaah tidak mendapatkan layanan katering.
"Khusus tahun ini alhamdulillah jemaah Indonesia selama di Arab Saudi akan mendapatkan konsumsi secara penuh di Mekkah, Madinah, maupun di masyair (Armuzna)," kata Kepala Seksi Konsumsi Daerah Kerja Mekkah, Beny Darmawan di Mekkah, Rabu (23/4).
Benny menuturkan, setiap jemaah akan mendapatkan layanan katering 3 kali dalam sehari. Tak hanya itu, menu makanan pun disesuaikan dengan selera Nusantara.
"Mereka akan makan 3 kali sehari dengan menu yang sudah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara, Indonesia," kata Benny.
Beny mengatakan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan pelayanan konsumsi jemaah berjalan baik dan tidak ada keterlambatan. Apalagi pihaknya telah memberikan pelatihan kepada 57 perusahaan katering lokal yang mengelola konsumsi jemaah. Pelatihan ini juga diikuti oleh juru masak yang asli orang Indonesia.
"Juru masaknya juga kita latih semua. Pelatihan meliputi 3 hari, pelatihan teori narsum dari tenaga profesional," kata Beny.
Menu makanan juga sudah disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia. Misalnya saja saat makan pagi ada menu nasi kuning, telur, sayur dan buah.
Khusus untuk lansia, menu akan disesuaikan dengan kebutuhan, seperti bubur tim atau makanan yang tidak keras.
"Kita juga memprioritaskan menu untuk jemaah haji lansia. Menunya khusus, misalnya nasi lebih lembut atau nasi tim atau bubur," ucap Beny.
Benny menyebutkan tiap jemaah haji akan mendapatkan 84 kali katering selama 28 hari. Sehingga jemaah tidak perlu khawatir kekurangan makanan.
Total makan jemaah selama di Makkah, kata Benny, sebanyak 84 kali dengan masa tinggal 28 hari. Jemaah tidak usah khawatir kekurangan makanan. Makanya, kepada jemaah yang belum berangkat, sebaiknya tidak membawa stok makanan terlalu banyak.
"Tahun ini jemaah haji mendapat full makan, jemaah yang masih di Tanah Air tidak usah lagi membawa makanan kayak beras dan lainnya," kata Benny.
Tak hanya itu, Benny mengingatkan agar jemaah tidak menunda makanan ketika layanan katering sudah tersedia.
"Harap dikonsumsi sesuai dengan jamnya sesuai yang tertera di boks. Jangan menunda-nunda makan yang telah disediakan di pemondokan," kata Benny.
Konsumsi Khusus Saat Puncah Haji di Armuzna
Terkait konsumsi saat puncak haji, Benny menjelaskan jemaah akan mendapatkan makan pagi dari hotel sebelum berangkatbke Arafah tangg 8 Zulhijah.
Kemudian selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) tanggal 8 (siang hari), 9, 10, 11 dan 12 Zulhijah para jemaah akan mendapatkan makan 15 kali. Penyedia katering berasal dari masyariq yang bekerja sama dengan PPIH Arab Saudi untuk pendistribusian makanan.
"Di Armuzna, 15 kali makan. Enam kalinya di antaranya siap saji dari Masyariq," ucap Benny.
Makanan cepat saji itu contohnya nasi rendang. Nanti para jemaah tinggal menghangatkan konsumsi tersebut di pemondokan.
"Nanti saat di pondokan tinggal dipanaskan, kita sudah siapkan steamer. Misalnya nasi rendang, nasinya saja yang dipanaskan, lauknya tidak. Kalau sudah dibuka jangan lewat dari 2 jam segera dikonsumsi," kata Benny.
Dalam hal ini PPIH Arab Saudi akan melakukan pengawasan kepada pihak masyariq yang menyediakan katering selama di Armuzna. Hal ini untuk memastikan makanan diterima jemaah sesuai jadwal dan tidak ada keterlambatan.
"Itu nanti ada pengawasan juga dari kita untuk mengantisipasi keterlambatan," kata Benny mengakhiri.