Jemaah Haji Dilarang Bungkus Barang Pakai Lakban Berlebihan, Ini Dampaknya
Abdillah berharap jemaah selalu berhati-hati dan menjaga paspornya dengan baik.
Abdillah berharap jemaah selalu berhati-hati dan menjaga paspornya dengan baik.
-
Bagaimana cara menghindari risiko saat berhaji? 'Tolong perhatikan benar, jangan asal pakai visa, cek dulu. Kalau visa haji silakan berangkat. Kalau di luar bisa haji sangat beresiko,' kata Alex.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan jamaah haji? Karmijono meminta jemaah menjaga kondisi kesehatannya dengan selalu membawa obat di saku baju atau tas pinggang. Tak lupa sering minum air mineral, dan tidak melewatkan makan.
-
Apa yang tidak boleh dilakukan jemaah haji di Arab Saudi? Staf Khusus Kementerian Agama Republik Indonesia Ishfah Abidal Aziz menegaskan hanya mereka pemegang visa haji yang bisa menjalankan ibadah haji di tanah suci. Ketentuan ini tercantum dalam UU No.8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. 'Ketentuan terkait di UU Nomor 8 tahun 2019, jemaah haji Indonesia yang memperoleh visa haji yang resmi atau jemaah mujalamalah. Hanya visa ini yang diakui oleh Pemerintah Arab,' kata Ishfah dalam Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (21/3) malam.
-
Kenapa jemaah haji harus menjaga kesehatan? Namun pihaknya ingin jemaah haji benar-benar sehat karena perjalanan menuju puncak haji masih cukup panjang.'Cuma kita mau dia memang benar-benar stabil, sehingga kalau kita kembalikan ke kloter itu dalam kondisi yang sehat dengan catatan,' kata Karmijono.
-
Apa yang dititipkan ke orang yang naik haji? Bagi umat Islam, mampu beribadah haji menjadi salah satu impian terbesar dalam hidup. Bagi mereka yang telah berhaji, rasanya telah begitu lengkap menunaikan rukun Islam. Namun bagi mereka yang belum mampu berhaji, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk memanjatkan doa di Tanah Suci. Salah satunya yakni dengan menitip doa ke teman, sahabat, atau keluarga yang hendak naik haji.
-
Apa saja yang dilarang saat ihram? Berikut berbagai larangan dalam ibadah haji yang harus diperhatikan ketika ihram: 1. Hubungan seksual suami dan istri (jima'): Ketika berada dalam ihram, pasangan suami istri dilarang melakukan hubungan intim atau jimak. Ini bertujuan agar fokus haji tidak terganggu. 2. Ciuman dan bersedap-sedapan (kontak fisik dengan syahwat): Selama ihram, dilarang melakukan ciuman atau kontak fisik dengan syahwat kepada suami atau istri. Tujuannya adalah untuk menjaga kesucian ibadah haji. 3. Masturbasi: Dalam keadaan ihram, seseorang juga dilarang melakukan masturbasi. Hal ini bertujuan agar pikiran kita tetap tunduk dan berfokus pada peribadatan haji. 4. Nikah atau menikahkan: Larangan melakukan pernikahan atau menikahkan diri selama berada dalam ihram, ini dimaksudkan agar perhatian penuh diberikan pada pelaksanaan ibadah haji. 5. Mengenakan parfum: Dalam ihram, dilarang menggunakan parfum atau bau-bauan lain pada tubuh. Tujuannya adalah agar tidak ada lenyapnya berfokus pada ibadah haji. 6. Meminyaki rambut: Mengoleskan minyak atau bahan apa pun pada rambut juga dilarang selama ihram. Hal ini dirancang agar kita tetap tidak terganggu dalam menjalankan ibadah. 7. Mencukur rambut dan bulu di tubuh: Dalam ihram, dilarang mencukur rambut dan bulu di tubuh. Ini termasuk mencukur atau mencabut alis mata. Tujuannya adalah menjaga kebersihan dan penghormatan terhadap proses haji. 8. Memotong kuku: Selama ihram, dilarang memotong kuku. Ini juga termasuk memotong atau merapikan bulu kuku. Hal ini dimaksudkan agar fokus tetap terjaga dan tidak ada gangguan dalam menjalankan ibadah. 9. Menutup kepala: Dalam ihram, dilarang menutup kepala bagi laki-laki. Hal ini demi kesederhanaan dan kesederhanaan yang melekat pada pelaksanaan ibadah haji. 10. Menutup wajah: Dalam ihram, dilarang menutup seluruh wajah termasuk menutupi bagian hidung dan mulut. Tujuannya adalah agar bisa bernapas dan tidak ada gangguan dalam menjalankan ibadah. 11. Mengenakan pakaian berjahit: Dalam ihram, dilarang mengenakan pakaian berjahit. Orang-orang yang melakukan haji harus mengenakan pakaian yang tidak dijahit agar mereka bisa lebih rendah hati dan bersiap untuk melakukan ibadah dengan tulus. 12. Berburu: Selama ihram, berburu hewan juga dilarang. Ini untuk menjaga kebajikan dan penghargaan pada makhluk hidup. 13. Memotong pohon atau mencabut rumput hijau: Larangan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar Masjidil Haram. 14. Berdebat sengit: Selama ihram, dilarang terlibat dalam perdebatan sengit atau pertengkaran. Hal ini untuk menjaga suasana yang harmonis dan khusyuk dalam menjalankan ibadah haji.
Jemaah Haji Dilarang Bungkus Barang Pakai Lakban Berlebihan, Ini Dampaknya
Kepala Daker Bandara Abdillah mengimbau jemaah haji menghindari penggunaan selotip atau lakban secara berlebihan pada barang bawaan yang disimpan di koper bagasi atau kabin. Mengingat hal ini justru berpotensi dibongkar petugas di Bandara.
"Mohon jemaah haji jangan menggunakan selotip berlebihan di barang bawaan. Sebab, hal tersebut mengundang kecurigaan petugas pemeriksaan barang di X Ray Bandara Arab Saudi," kata Abdillah di Madinah, dikutip Selasa (21/5).
Imbauan ini disampaikan Abdillah karena banyak koper jemaah yang dibongkar setibanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Meski barang yang dibawa jemaah bukan barang berbahaya namun hal ini cukup memakan waktu untuk proses pergerakan jemaah lainnya.
Ada pun barang-barang yang dilakban secara berlebihan oleh jemaah antara lain mi instan, baju, sandal hingga makanan kering.
Selain itu, Abdillah juga meminta jemaah untuk memegang dan mengamankan paspornya masing-masing. Paspor sebagai identitas resmi ini tidak boleh hilang.
Dia juga meminta agar jemaah tidak menitipkan paspor kepada orang lain, meski orang dekat. Jika sampai hilang, itu bisa menghambat proses pergerakan.
"Paspor adalah identitas diri jemaah yang sangat penting. Jangan dititipkan ke orang lain, tetap dipegang masing-masing," kata Abdillah.
Hal ini disampaikan menyusul kejadian ada paspor jemaah yang hilang pada kedatangan 13 Mei 2024 sehingga keberangkatan dari bandara ke hotel tertunda.
Jemaah yang bersangkutan juga harus menjalani proses imigrasi yang rumit. Dia harus menunggu selama dua jam di imigrasi untuk penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai pengganti paspor. Jemaah tersebut akhirnya ditinggal rombongan yang sudah terlebih dulu menuju hotel.
"Kehilangan paspor akan menyulitkan jemaah," kata Abdillah.
Maka, Abdillah berharap jemaah selalu berhati-hati dan menjaga paspornya dengan baik.