Smart Card Hilang, Jemaah Haji Tak Bisa Masuk Kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina
Disinyalir jemaah tanpa visa resmi tengah mengincar kartu ini dari jemaah yang sudah memilikinya.
Disinyalir jemaah tanpa visa resmi tengah mengincar kartu ini dari jemaah yang sudah memilikinya.
Smart Card Hilang, Jemaah Haji Tak Bisa Masuk Kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina
Pemerintah Arab Saudi tahun ini memperketat jemaah yang akan melaksanakan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Salah satu upaya yang dilakukan dengan memberikan kartu pintar atau smart card atau kartu nusuk.
Hanya jemaah yang memiliki smart card yang bisa masuk kawasan puncak ibadah haji. Maka diharapkan jemaah haji tidak kehilangan kartu tersebut agar tetap bisa mengikuti rangkaian ibadah haji.
Smart card tersebut pun sudah dibagikan ke pada jemaah. Namun masib ada sebagian kecil jemaah yang belum mendapatkan kartu nusuk ini.
Tak hanya itu, ada juga jemaah yang kehilangan smart card saat beraktivitas. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang bertugas di terminal Syib Amir dan Ajyad juga sering menemukan smart card jemaah yang tercecer.
Pantauan Media Center Haji, banyaknya jemaah yang kehilangan kartu nusuk itu cukup masuk akal. Sebab, selain tali pengait kartu rawan lepas, kepadatan di Area Masjidil Haram membuat jemaah rawan berdesak-desakan dan membuat kartu lepas.
Belum lagi, banyak jemaah yang disinyalir jemaah tanpa visa resmi tengah mengincar kartu ini dari jemaah yang sudah memilikinya.
Terkait hal tersebut, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid membenarkan adanya laporan kehilangan kartu nusuk jamaah. Dia bilang kasus tersebut sudah ditindaklanjuti.
"Seluruh laporan itu sudah ditindaklanjuti," kata Subhan di Mekkah, Selasa (11/6).
Nantinya, seluruh kartu nusuk yang hilang itu akan diganti. Diharapkan, kartu pengganti itu sudah terdistribusi maksimal H-1 pelaksanaan ibadah puncak haji pada 15 Juni.
Agar smart tidak hilang, Subhan meminta jemaah menyimpan kartu nusuk di dalam saku xdnhan posisi tali terikat.
"Jadi, selain dikalungkan, kartu dimasukkan ke saku," kata Subhan.
Selain itu, kata Subhan, para jemaah diimbau untuk menyimpan kartunya di tempat yang aman.