Begini Prosedur Keberangkatan Jemaah Haji Menuju Arafah yang Wajib Pakai Smart Card
Penggunaan smart card akan mulai digunakan sejak jemaah menuju ke Arafah pada 8 Dzulhijjah atau 14 Juni 2024.
Penggunaan smart card akan mulai digunakan sejak jemaah menuju ke Arafah pada 8 Dzulhijjah atau 14 Juni 2024.
Begini Prosedur Keberangkatan Jemaah Haji Menuju Arafah yang Wajib Pakai Smart Card
Pemerintah Arab Saudi sudah mulai menerapkan pembatasan jemaah yang akan melaksanakan rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Mekkah, Arab Saudi. Hanya mereka pemegang visa haji dan kartu pintar (smard card) yang bisa memasuki kawasan Armuzna.
Penggunaan smart card akan mulai digunakan sejak jemaah menuju ke Arafah pada 8 Dzulhijjah atau 14 Juni 2024. Jemaah haji Indonesia akan melakukan proses scan barcode Smart Card terlebih dahulu sebelum naik ke bus.
"Penggunaan smart card sejak di pemondokan. Jemaah di cek satu per satu dari hotel. Setelah itu di scan dan baru masuk ke dalam bus," kata Kepala Seksi Perlindungan Jemaah (Linjam) Daerah Kerja Madinah, Ahmad Hanafi di Mekkah, Jumat (7/6).
Jemaah yang tidak memiliki Smart Card, dilarang masuk ke Armuzna, apapun kedudukannya. Pemerintah Saudi akan menempatkan para petugas yang melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan seluruh jemaah di Armuzna memiliki smart card.
Ketua Masyariq M Amin Indragiri mengatakan Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar.
“Ketentuan ini sengaja disampaikan sejak awal, bukan untuk menakut-nakuti sebab, kita justru ingin memberikan hak untuk jemaah haji yang sudah membayar," kata Amin saat Rapat Koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Masyariq dan pimpinan Maktab di Mekkah, dikutip Jumat (7/6).
Aturan baru ini kata Amin, sebagai bentuk upaya Pemerintah Arab Saudi yang ingin memberikan layamam kepada jemaah agar bisa melaksanakan ibadah hajinya dengan tenang dan nyaman.
Pertemuan ini membahas persiapan layanan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Salah satu yang dibahas yakni distribusi Smart Card yang diberlakukan tahun ini dan skema penggunaannya dalam proses pergerakan jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Adapun maktab adalah para pihak yang membantu Masyariq dalam memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia. Total ada 73 maktab yang melayani jemaah haji Indonesia.
Berikut Prosedur Penggunaan Smart Card saat Keberangkatan Jemaah ke Arafah:
- Bus akan datang ke hotel jemaah bersama petugas yang membawa alat scan barcode.
- Jemaah bersiap di lobi hotel sesuai dengan jadwal keberangkatan ke Arafah yang telah disusun
- Petugas melakukan scan barcode pada Smart Card Jemaah sehingga namanya muncul dalam manivest.
- Jemaah yang sudah discan barcode dipersilakan menaiki bus.
- Jika sudah penuh, manivest akan ditutup dan pintu bus akan disegel.
7. Pintu bus baru akan dibuka setelah sampai di depan pintu masuk setiap Maktab.
8. Dilarang membuka pintu segel kecuali setelah sampai maktab di Arafah.
9. Jika kedapatan segel robek atau rusak, jemaah dalam bus tidak boleh masuk ke Arafah.
10. Dalam perjalanan dari Makkah ke Arafah, akan ada pemeriksaan (check point) yang dilakukan secara acak oleh pihak keamanan umum.
Amin berharap berbagai proses yang tengah disiapkan bisa berjalan sesuai rencana. Mengingat kebijakan baru ini sekaligus menjadi tantangan lain dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Ini bagian dari tantangan kita semua atas kebijakan baru yang diterapkan tahun ini. Tapi insya Allah jika kerja sama antara maktab dan sektor perumahan jemaah haji Indonesia terjalin dengan baik, semua akan ringan. Ini tanggung jawab bersama,” kata Amin.
Sebagai informasi, rapat koordinasi dihadiri juga oleh Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, para Staf Khusus Menteri Agama, para Pejabat Eselon II Kemenag, Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Hadir juga, Ketua Masyariq M Amin Indragiri beserta jajarannya, serta para pimpinan dari 73 maktab.