Khawatir Tak Ada Layanan Konsumsi, Jemaah Haji Ini Beli Delapan Penanak Nasi dan Beras Dibawa ke Armuzna
Tak hanya persiapan fisik dan mental, jemaah mempersiapkan berbagai keperluan selama 4 hari di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Tak hanya persiapan fisik dan mental, jemaah mempersiapkan berbagai keperluan selama 4 hari di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Khawatir Tak Ada Layanan Konsumsi, Jemaah Haji Ini Beli Delapan Penanak Nasi dan Beras Dibawa ke Armuzna
Pelaksanaan puncak haji akan di mulai pada Sabtu (14/6) pekan ini. Para jemaah haji Indonesia pun sudah mulai bersiap untuk menjalankan wukuf di Arafah.
Tak hanya persiapan fisik dan mental, jemaah mempersiapkan berbagai keperluan selama 4 hari di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Salah satunya Imas, jemaah haji asal kelompok terbang (kloter) Jawa Barat telah membeli 8 alat penanak nasi atau magic com untuk memasak nasi.
Kepada Tim Media Center Haji, Imas mengaku sengaja membeli 8 magic com karena diminta ketua rombongannya. Sebab berkaca dari tahun lalu, jemaah haji tidak mendapatkan layanan konsumsi selama di Armuzna.
Tak hanya itu, Imas juga bilang sudah membeli beras untuk bekal dibawa ke sana.
"Saya sudah beli 8 magic com dan beras buat masak nasi, katanya tahun lalu enggak dapat konsumsi di Armuzna," kata Imas saat ditemui Media Center Haji beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (11/6).
Mendengar penjelasan tersebut, Tim Media Center Haji menjelaskan semua jemaah akan mendapatkan layanan konsumsi selama pelaksanaan puncak haji.
Setidaknya jemaah akan menerima 15 kali layanan konsumsi sejak tanggal keberangkatan dari penginapan menuju Arafah di hari Jumat (14/6) sampai jemaah menyelesaikan prosesi hajinya. Dalam sehari jemaah akan mendapatkan layanan konsumsi sebanyak 3 kali.
"Total seluruh jemaah mendapatkan 15 kali jatah konsumsi," kata Kepala Seksi Konsumsi Daerah Kerja Mekkah, Beny Hermawan, Selasa (11/6).
Benny menjelaskan, 15 kali jatah konsumsi itu meliputi 6 kali makanan siap saji dan 9 makanan yang baru dimasak. Semua paket itu dibagikan pada H-1 pelaksanaan wukuf di Arafah yaitu pada 8 Dzulhijjah atau 14 Juni hingga 13 Dzulhijjah.
Selain itu, jemaah juga masih mendapat tambahan makanan ringan dan konsumsi pelengkap lainnya. Seluruh menu tersebut disiapkan oleh Masyariq atau lembaga di Arab Saudi yang telah bekerja sama dengan Kementerian Agama.
Penyediaan konsumsi bagi jemaah selama masa puncak haji sudah disiapkan sedemikian rupa menyesuaikan kondisi pendistribusian makanan.
Mengingat saat pelaksanaan ibadah haji akan terjadi kepadata lalu lintas kendaraan maupun orang di Armuzna.
Benny mengatakan paket konsumsi itu sudah terkirim bersamaan dengan masuknya jemaah di Armuzna. Untuk enam kali makan, jemaah mendapat jatah makanan siap saji.
"Jemaah hanya mendapatkan lauknya saja. Nanti ada petugas yang menyiapkan nasi dibuat secara fresh di dapur, baik di Arafah maupun Mina,” kata Benny.
Benny menjelaskan setiap maktab telah disediakan dapur untuk mengolah makanan-makanan siap saji yang sudah dikirim terlebih dulu.
Di luar itu, PPIH melalui pihak masyariq (penyedia paket haji yang ditetapkan otoritas Arab Saudi) juga menyediakan makanan ringan sebagai tambahan.
Seperti saat jemaah hendak bergerak dari Arafah ke Mina pada 9 Dzulhijjah, semua mendapat paket snack. Di luar itu, jamaah juga masih mendapat paket konsumsi pelengkap berupa bahan minuman.
”Seperti kopi, krimer, gelas, sendok, dan lainnya yang ditempatkan dalam paket,” kata Beny.
Beny memastikan seluruh makanan layak dikonsumsi untuk para jamaah, termasuk para lansia.
”Semua semua bahannya ramah lansia. Seperti nasinya yang lunak sehingga mudah dicerna, juga bahan lainnya,” kata Beny.
Selain itu, soal citarasa, Beny menyebut semua menu konsumsi Armuzna sudah disesuaikan dengan lidah jamaah tanah air.
”Menu-menunya juga khas Indonesia. Mulai dari rendang, gulai, dan lainnya,” kata Beny.
Untuk itu, jemaah tidak perlu lagi membawa peralatan masak selama di Armuzna. Mereka tinggal menjalankan ibadah haji dengan nyaman.
"Jemaah tidak perlu membawa beras, magicom, atau katel air untuk memasak sendiri," kata Beny.
Tak hanya jatah konsumsi, PPIH juga sudah menyiapkan jatah batu kerikil untuk lempar jumrah bagi seluruh jemaah.