Menag Yaqut Pamer Kesuksesan Penyelenggaraan Haji, Apa Saja Capaiannya?
Yaqut juga menjabarkan capaian lain terkait tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji.
Kementerian Agama (Kemenag) telah resmi mengumumkan seluruh fase pelaksanaan ibadah haji mulai dari pemberangkatan, puncak, sampai pemulangan sudah selesai dilaksanakan. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pun membeberkan sejumlah capaian dari pelaksanaan haji yang telah berhasil memberikan pelayanan terhadap 213.275 jemaah menunaikan ibadah haji.
"Tidak berlebihan, jika disebut Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Yaqut saat ditanya awak media, di Asrama Haji, Jakarta Timur, Kamis (25/7).
Dengan berhasil menciptakan sebuah capaian, diantaranya Empat Perdana di Haji 2024, Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, dan Lima Inovasi Haji 2024.
"Yang serba perdana pada Haji 2024, ada Pertama layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. Mulai tahun ini, 127.073 jemaah haji Indonesia (lebih 50%) sudah merasakan kenyamanan layanan fast track," ucap Yaqut.
Kemudian soal layanan katering yang diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. Total 17.492.983 boks didistribusikan dan dinikmati oleh jamaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna.
"Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna," sebutnya.
"Pertama dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman," tambah dia.
Selanjutnya, kebijakan Murur yang diterapkan secara terencana dan sistematis. Bagaimana pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina.
"Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu," tuturnya.
Sehingga sekira pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul 13.30 WAS.
Tidak hanya itu, Yaqut juga menjabarkan capaian lain terkait tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji. Salah satunya ekspor bumbu nusantara untuk kebutuhan konsumsi para jemaah yang naik berkali-kali lipat dari 2023 hanya 16 ton.
"Tahun ini jumlahnya meningkat lebih dari 70 ton. Potensi ke depan masih terbuka lebar karena kebutuhannya mencapai 300 ton," tuturnya.
Kemudian capaian hasil pengelolaan kemasan daging olahan oleh PPIH sebanyak 6.755 kambing. Dengan sajian 2.000 daging kambing berisi 0,5 kg untuk menjadi 15.000 pack. Sementara daging kambing Dam lainnya, didistribusikan melalui Jam'iyyah Khairiyah, lembaga sosial di Makkah.
"Ini menjadi bagian kontribusi penyelenggaraan haji dalam pencegahan stunting. Semoga di tahun mendatang jumlahnya bisa ditingkatkan," kata dia.
Dilanjutkan, Tahun ini, Indonesia mulai menggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah. Makanan itu didatangkan dari Indonesia total sekitar 1,7 juta boks untuj didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna.
"Jumlahnya masih bisa ditingkatkan karena potensi kebutuhannya bisa mencapai 5 - 6 juta boks. Makanan siap saji ini memenuhi citarasa Nusantara," beber Yaqut.
Lebih lanjut, Yaqut juga menjabarkan lima inovasi haji yang berhasil dilakukan, diantaranya transformasi digital dalam sebuah layanan. Pertama, rekrutmen petugas terbuka dan online, CAT untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.
"Kedua, Aplikasi Kawal Haji memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani," ujarnya.
Termasuk inovasi penyelenggaraan Safari Wukuf Lansia Non Mandiri dan Disabilitas yang dipersiapkan lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi.
"Total tahun ini ada 293 jemaah haji lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah di tengah keterbatasan jemaah," kata dia.
Buat terobosan lainnya, kata Yaqut, penggunaan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji telah terpantau.
"IPS berisikan resume kesehatan jemaah dari sisi demografi, alergi/intoleransi, pengobatan, penyakit, dan imunisasi/vaksinasi. Dengan informasi ini, layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur," bebernya.
Yaqut juga menjabarkan penyederhanaan proses tunda atau batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji. Alhasil, ketika Jemaah yang sudah terbit visanya namun batak, bisa langsung diinput oleh tim Kankemenag Kab/Kota ke Siskohat.
"Sehingga, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota," ujarnya.
Diketahui jika dari total 213.320 kuota yang tersedia, ada 213.275 jemaah haji reguler yang berangkat ke Arab Saudi mulai dari 12 Mei hingga 11 Juni 2024. Jadi tersisa hanya 45 kuota haji yang tidak terserap.
"Terakhir, apresiasi saya sampaikan kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang tertib sehingga penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar. Semoga semua jemaah memperoleh haji mabrur mabruroh. Saya berharap jemaah haji bisa memberi warna dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik," imbuh Yaqut.
"Kepada jemaah yang wafat, kita doakan semoga husnul khotimah dan keluarganya diberi ketabahan dan kesabaran," tambahnya.