Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vihara Avaloketesvara dalam Bingkai Sejarah Kesultanan Banten

Vihara Avaloketesvara dalam Bingkai Sejarah Kesultanan Banten Vihara Avaloketesvara tertua di Banten. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Vihara Avaloketesvara di Kampung Pamarican, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, merupakan Vihara tertua di Banten. Bahkan kini termasuk tempat ibadah tertua yang ada di Pulau Jawa.

Peneliti budaya dari Bantenologi Yadi Ahyadi mengatakan, semula vihara ini dibangun di Pacinan Tinggi pada tahun 1774. Dulu ada tiga tempat peribadatan di Pacinan, diantaranya, tempat ibadah untuk agama Islam, untuk agama Budha dan untuk agama Konghucu yang disebut klenteng. Dibangun sebelum kesultanan Banten berdiri.

Bangunan tempat ibadah masyarakat Tionghoa ini letaknya di seberang kanal Benteng Speelwijk. Konon menurut cerita rakyat, bangunan monumental ini memiliki latar belakang kisah asmara antara Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dengan Putri Ong Tien sekitar tahun 1652.

"Namun sekitar tahun seribu tujuh ratusan itu dipindah. Untuk orang muslim dipindah ke Masjid Agung Banten, kelenteng tempat ibadah orang Tionghoa dipindah disamping benteng Speelwijk, dan agama Konghucu di Speelwijk," kata Yadi saat berbincang-bincang dengan wartawan, Selasa (5/2).

Yadi menuturkan etnis Tionghoa sudah ada sebelum Kesultanan Banten berdiri. Dari Sultan Pertama Kesultanan Banten Sultan Maulana Hasanudin, masyarakat Tionghoa sudah diakomodir. Yang memiliki keahlian dijadikan tukang pencetak bata hingga arsitektur pembangunan di berbagai bidang. Oleh karenanya tak heran beberapa infrastruktur bangunan peninggalan Kesultanan Banten kental budaya Tionghoa.

vihara avaloketesvara tertua di banten

"Itu orang-orang Tionghoa tenaga dan pikirannya untuk proses kesultanan. Hingga sarana ibadahnya difasilitasi oleh Sultan. Bahkan oleh raja Banten girang," katanya.

Bangunan berdiri sekitar tiga abad lampau menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan juga religi. Umumnya, wisatawan yang datang untuk berziarah atau beribadah (sembahyang) di vihara. Termasuk, ketika menjelang Hari Raya Imlek, vihara akan sangat ramai, khususnya masyarakat Tionghoa lokal, seperti Serang, Cilegon, Anyer, Pandeglang, Rangkasbitung, Labuan dan Tangerang.

Bahkan tak sedikit yang datang dari Jakarta atau kawasan Jabodetabek, Karawang, Cirebon dan Bandung. Sebelum berziarah ke Vihara Avaloketesvara Banten yang berada di kawasan purbakala Banten Lama ini, umumnya mereka juga ziarah ke makam raja-raja yang pernah memerintah di Kesultanan Banten, yang kemudian dilanjutkan berkunjung ke museum dan Keraton Surosowan.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP