Anas Urbaningrum: PKN Memilih Program, Bukan Sosok Capres-Cawapres
Anas mengatakan, partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam Pilpres 2024.
Partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan Capres-Cawapres.
Anas Urbaningrum: PKN Memilih Program, Bukan Sosok Capres-Cawapres
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang dipimpin oleh Anas Urbaningrum hingga kini belum memilih mendukung salah satu pasangan capres-cawapres
Anas mengatakan, partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam Pilpres 2024.
"Kami menghormati partai-partai yang menyatakan dukungan sejak awal, tetapi bagi PKN saat ini yang terpenting adalah bagaimana membuat penilaian secara menyeluruh kualitas pasangan capres-cawapres," kata Anas, Minggu (24/12).
"Kita tidak mau terjebak hanya mendukung sosoknya saja, kita ingin menilai bagaimana program yang ditawarkan, karena nantinya mereka akan memimpin negeri yang besar ini," sambungnya.
Lalu, ketika dirinya mendapatkan pertanyaan, apakah tidak terlambat bagi PKN menentukan sikap sementara partai-partai lain telah menetapkan pilihan sejak awal, Anas menjawab santai.
"Debatnya saja baru 2 kali, dan dengan situasi debat terakhir beberapa hari yang lalu, belum kita temukan eksplorasi mendalam mengenai kemampuan maupun program yang ditawarkan, sebagai partai politik yang usianya paling muda," ucapnya.
"Kami ingin mengajak masyarakat pada sesuatu cara berpolitik yang baru, yakni kita harus fokus pada (program) apa yang ditawarkan dan kemampuan melaksanakannya, bukan berhenti pada sosoknya saja," sambungnya.
Diketahui, PKN telah menggelar sejumlah kegiatan di Kota Depok, Jawa Barat dalam HUT ke-2 PKN. Beberapa kegiatan ini seperti bakti sosial melalui pemeriksaan dan pengobatan gratis, bentara budaya yang menyajikan kesenian reog di Lapangan Dongkrak, serta sapa warga melalui jalan santai sepanjang Pasar Pal dan Jalan Raya Bogor menuju Posko pemenangan salah satu Caleg PKN DPRD Kota Depok, dr. Anjar Setia Widarti.
Di tengah-tengah pendukungnya, Anas dalam orasinya menyatakan, aktivis PKN harus mampu menjadi pejuang suara rakyat selamanya, bukan ketika kampanye saja.
Ia juga berjanji akan menjadi orang pertama yang akan menghukum kadernya jika terbukti mengkhianati kepercayaan rakyat yang memilihnya.