Anies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera
Berdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Berdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Anies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan, jika misi dari pihaknya yakni membangun akses kesehatan yang berkualitas. Sebab saat ini kesehatan di Indonesia masih timpang.
Dia membeberkan potret ketimpangan di Indonesia. Anies menyebut, butuh waktu selama 10 tahun untuk naik 5 persen di Sumatera dan Jawa terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Bapak ibu bisa lihat IPM di kawasan Indonesia bagian Timur ini jauh nilainya dengan Indonesia bagian barat. Sumatera dan Jawa itu di tahun 2022, 74 skor IPM-nya, lalu tahun 2013 Sumatera dan Jawa itu IPM 69," katanya dalam dialog nasional Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK), Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (16/1).
"Sekarang coba lihat kawasan Timur di skornya di tahun 2022 itu 69. Jadi bukan selisih 5 poin yang harus kita perhatikan, selisih 10 tahun meraih 5 poin itu 10 tahun," tambah Anies.
Oleh karenanya, Anies ingin agar adanya percepatan dalam pembangunan manusia di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini agar ketertinggalan bisa segera dikoreksi dan maju bersama, jangan maju sebagian.
"Jadi dengan potret itu tidak ada pilihan lain bagi kita untuk mempercepat pembangunan manusia di seluruh wilayah Indonesia agar ketertinggalan bisa segera dikoreksi dan maju bersama, jangan maju sebagian," jelasnya.
Selain itu, Anies menyebut, 64 persen dokter dan 74 persen rumah sakit berada di Pulau Sumatera dan Jawa.
"Lalu ketika sampai pada bidang kesehatan, maka kita akan lihat bahwa 64 persen dokter, 74 persen rumah sakit itu berada di Pulau Jawa dan Sumatera," ungkapnya.
"Bahkan itu juga kalau kita cek menunjukan 68 persen rumah tangga di luar Sumatera dan Jawa merasa kesulitan akses rumah sakit. Artinya ketimpangan dan ketidakadilan tidak boleh dibiarkan, ini harus kita koreksi," tutup Anies.