Cak Imin jadi Menko Pemberdayaan Masyarakat: Politikus yang Selalu jadi Pejabat Negara Siapapun Presidennya
Prabowo Subianto menunjuk Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi Menteri Pemberdayaan Masyarakat.
Prabowo Subianto menunjuk Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi Menteri Pemberdayaan Masyarakat. Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat," kata Prabowo di Istana Negara, Minggu (20/10) malam.
Terpilihnya Cak Imin menjadi Menteri Pemberdayaan Masyarakat menarik perhatian publik. Cak Imin selalu membawa PKB dalam posisi strategis di pemerintahan. Mulai dari era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi hingga Prabowo.
Cak Imin kembali mendapatkan posisi setelah PKB resmi bergabung koalisi Indonesia Maju. Padahal, Cak Imin yang berpasangan dengan Anies Baswedan menjadi rival dari Prabowo di Pilpres 2024.
Cak Imin merupakan cicit dari Bisri Syansuri, ulama yang dikenal sebagai ayah dari Muhammad Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Dia juga merupakan keponakan dari mantan presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau yang dikenal Gus Dur.
Cak Imin mengawali karir politiknya sebagai salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998. Dia memimpin PKB sejak tahun 2005. PKB dibentuk sebagai salah satu wadah politik bagi warga Nahdliyin dengan tujuan memperjuangkan nilai-nilai Islam moderat di Indonesia.
Kinerjanya selama di PKB berhasil membawanya sebagai tokoh sentral dan kerap dianggap sebagai penerus Gus Dur. Kepemimpinannya bahkan berhasil membawa PKB mendapat posisi yang signifikan dalam peta politik nasional.
Kiprah Politik Cak Imin
Kiprahnya di DPR dimulai ketika terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1999 mewakili PKB. Di lembaga legislatif tersebut, dia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004 pada usia 33 tahun, dan menjadi pemimpin termuda kala itu.
Karir politik Cak Imin terus melejit. Pada pemilu 2004, Cak Imin kembali terpilih menjadi anggota DPR dan dipercayakan sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009 bidang Industri, Perdagangan, dan Pembangunan.
Untuk ketiga kalinya, pria kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini kembali menduduki kursi DPR sebagai Wakil Ketua DPR RI bidang Kesejahteraan Rakyat tahun 2019.
Cak Imin juga sempat menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI tahun 2009 hingga 2014 pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pria tiga anak ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI tahun 2018 hingga 2019.
Meski memiliki karir politik yang gemilang, Cak Imin tidak terlepas dari kontroversi. Salah satu yang paling menonjol adalah dugaan terlibat dalam konflik internal di PKB tahun 2008.
Saat itu, Cak Imin disebut berusaha mengambil alih posisi Gus Dur di PKB dengan mengadakan kongres luar biasa. Sehingga menjadikan PKB terpecah menjadi dua kubu. Namun, dia berhasil mempertahankan kendali penuh atas PKB.
Meski sempat terseret dalam konflik bersama Gus Dur, Ia tetap dikenal sebagai politisi dan aktivis yang sangat peduli terhadap perjuangan demokrasi. Kepeduliannya terhadap demokrasi telah nampak sejak dirinya menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan pemimpin Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam melawan otoritarianisme dan sentralisasi.
Namanya menjadi sorotan setelah disandingkan bersama Anies Baswedan sebagai Calon Wakil Presiden RI dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin