Cerita Prabowo soal Pengalaman Pribadi: Saya Punya Monyet Suka Melompat, Dibebaskan Tapi Akhirnya Mati
"Hati-hati tentang lompat-melompat. Belum tentu lompat-lompat itu akan bermanfaat, rakyat akan menilai," kata Prabowo.
Hal itu disampaikan di depan kader PBB.
Cerita Prabowo soal Pengalaman Pribadi: Saya Punya Monyet Suka Melompat, Dibebaskan Tapi Akhirnya Mati
Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menceritakan monyet yang suka melompat-lompat. Ia menyebut, cerita itu merupakan pengalaman pribadinya.
Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan orasi politik di hadapan para kader Partai Bulan Bintang (PBB) pada acara Konsolidasi Zona III Pemenangan Pileg Partai Bulan Bintang (PBB) dan Prabowo Subianto Calon Presiden 2024. Acara itu digelar di Kota Padang, Sabtu, (9/9/2023).
"Saya kasih cerita, ini pengalaman saya tentang lompat-melompat. Saya dikasih monyet, monyet itu baik sekali, saya suka sama monyet itu,"
kata Prabowo.
Prabowo melanjutkan, tetapi waktu itu saya memang tinggal di rumah adik saya yang dipenuhi banyak pohon. Dan monyet ini hobinya lompat-lompat sampai tidak suka diikat.
"Saya bebaskan itu monyet, kadang kita suka lihatnya. Lompat sini-lompat sana, dia. Tetapi disitu ada anjing, anjingnya biasa-biasa saja, dan tiba di halamannya,"
jelas Prabowo.
Prabowo melanjutkan, saking semangatnya, monyet ini lompat-lompat ke halaman itu dan ditarik-tarik ekornya.
"Alhasil, ceritanya, monyet itu mati akhirnya. Nah, ini saya jadikan pelajaran untuk kader-kader Gerindra. Arti politik yang sebernarnya adalah memperbaiki kehidupan rakyat," katanya.
Prabowo mengatakan, kita juga harus koreksi diri, karena terkadang sifat bangsa Indonesia suka berbohong. Dan kemudian budaya kita senang melihat orang susah, susah melihat orang senang.
"Maaf, sifat bangsa Indonesia ini memang kadang-kadang suka bohong. Iya kan?, suka nipu," sebutnya.
Usai bercerita, Prabowo kembali melanjutkan orasi politiknya dan mengatakan bahwa cerita yang disampaikannya adalah Intermezzo saja.
"Kita kembali pada yang serius, bahwa memang hati-hati tentang lompat-melompat. Belum tentu lompat-lompat itu akan bermanfaat, rakyat akan menilai," tuturnya.