Debat Cawapres, Ide Mahfud-Cak Imin-Gibran Meningkatkan Ekspor dan Memperkecil Defisit Neraca Perdagangan
Dalam subtema perdagangan untuk meliberalisasi perekonomian Indonesia telah meratifikasi lebih dari 25 perjanjian perdagangan bebas.
Debat cawapres antara Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD berlangsung panas.
Debat Cawapres, Ide Mahfud-Cak Imin-Gibran Meningkatkan Ekspor dan Memperkecil Defisit Neraca Perdagangan
Dalam subtema perdagangan untuk meliberalisasi perekonomian Indonesia telah meratifikasi lebih dari 25 perjanjian perdagangan bebas tetapi pemanfaatannya belum optimal untuk mendorong ekspor dan investasi.
Pertanyaannya, bagaimana strategi paslon untuk mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian-perjanjian tersebut guna meningkatkan ekspor dan memperkecil defisit neraca perdagangan?
Mahfud MD:
Menurut saya untuk mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian-perjanjian, saya dan mas ganjar kebetulan sudah berdiskusi lama terkait hal ini. Sekurang-kurangnya ada 3 hal yang menjadi strategi kami.
Pertama, mengutamakan diplomasi ekonomi, sehingga para duta besar yang berada di luar negeri itu menurut pak jokowi pada saat pertama kali kami dilantik, duta besar itu duta ekonomi. optimalkan diplomasi ekonomi dengan negara negara lain.
kedua, kami akan melakukan perdagangan yang mengintegrasikan pedagangan nasional ke perdagangan global sehingga memenuhi standar internasional untuk setiap yang kita punyai mau dimasukan dunia global itu sudah jelas standarnya bisa diterima.
Kita juga membuat regulasi di sini agar tidak, misalnya upaya perdagangan kita lalu diblokir atau dicurangi oleh teman-teman kita sendiri pelaku ekonomi di dalam yang berintegrasi atau berkolusi dengan pejabat-pejabat publik.
Kemudian kami akan mengutamakan penguatan ekonomi nasional agar ekonomi nasional itu juga bisa tumbuh ke dalam sehingga nantinya masuk dengan strategi kedua tadi, kualitas barang dagangan kita bisa diterima di luar negeri.
Cak Imin:
Kalau diplomasi sebagai pemasaran itu normatif, yang penting bagaimana nyelepet diplomat berubah jadi pemasar pemasar yang tanggung. diplomasi yang pemasar yang ekspansif belum kita miliki. kerja diplomasi kita masih politik dan normatif.
Kedua, kita bisa hadir di dunia perdagangan luar negeri kalau kualitas produksi dalam negeri kita berstandar yang baik sangat tidak ada satupun yang terus mengupdate secara massif kualitas, sendiri-sendiri, tidak ada satu gerakan yang lebih terstruktur, baik Mendag, menkop UKM.
Gibran:
Paslon nomor 1 dan 3 sudah bicara masalah diplomasi memberikan solusi yang paling konkret hilirisasi, kita jangan mau lagi mengirim barang mentah, kita harus mampu meningkatkan nilai tambah dalam negeri. saya kasih contoh, nikel. dulu sebelum hilirisasi, kita ekspor USD 3 miliar, sekarang ada hiliriasi, kita ekspor USD 33 miliar.
Mahfud menanggapi jawaban Cak Imin dan Gibran
Saya kira sistem rekrutmen diplomat sekarang harus ditinjau ulang, dulu diplomat kita bagus. sekarang kadang kala ada titipan dari partai, kalau bukan dari partai, belum disahkan, sesudah bertugas dia tak mengerti dasar dasar diplomasi. regulasi diplomat ini harus ditinjau ulang.
Hilirisasi, itu sudah masuk. saya tadi bicara tentang penguatan ketahanan ekonomi nasional itu didalamnya hilirisasi dan industrialisasi yang aman lingkungan.