Duet Ganjar-Prabowo Kembali Bergulir, Mungkinkah Megawati Merestui?
Duet Prabowo-Ganjar dinilai sulit terjadi karena rumitnya menentukan Capres-Cawapres.
Ganjar Pranowo mengakui peluang berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih terbuka.
Duet Ganjar-Prabowo Kembali Bergulir, Mungkinkah Megawati Merestui?
Duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo kembali berhembus. Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo mengakui peluang berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih terbuka.
Duet Prabowo-Ganjar dinilai sulit terjadi. Faktor utamanya adalah rumitnya menentukan siapa yang menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai akan keberatan apabila Ganjar Pranowo menjadi calon wakil presiden. Megawati bakal terus mempertahankan sikapnya mengusung Ganjar sebagai calon presiden.
"Megawati Soekarnoputri tentunya sulit menerima kalau Ganjar menjadi cawapres. Bagi Mega, sekali menetapkan seseorang menjadi capres, maka itu akan ia wujudkan. Mega akan lawan semua rintangan yang ada," ujar Pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Kamis (21/9).
Jamiluddin menilai, peluang duet Ganjar dan Prabowo hanya mungkin terjadi apabila Ganjar yang menjadi calon presiden, bukan calon wakil presiden.
"Jadi, bagi Mega peluang menduetkan Ganjar-Prabowo tetap terbuka. Hal itu hanya terjadi bila Ganjar yang jadi capresnya,"
kata Jamiluddin.
merdeka.com
Namun, skema tersebut juga dinilai sulit terwujud lantaran Prabowo sama kerasnya dengan Megawati. Prabowo tidak akan mau menjadi calon wakil presiden.
"Prabowo juga tipikal sekeras dan seteguh Megawati. Kalau ia sudah memutuskan capres, ia akan wujudkan meski di depannya menghadang kerikil tajam," kata Jamiluddin.
Menurut dia, Prabowo pun hanya menerima tawaran menjadi calon presiden dengan Ganjar cawapresnya.
"Karena itu, Prabowo akan sulit menerima bila ia diduetkan dengan Ganjar untuk posisi cawapres. Prabowo dan koalisinya hanya berpeluang menerima tawaran itu bila menjadi capres," kata Jamiluddin.
Di samping itu, pasangan Prabowo-Ganjar punya peluang menang yang besar. Karena kedua tokoh ini memiliki elektabilitas tertinggi dalam sejumlah survei. Duet ini juga diprediksi bisa menang satu putaran.
"Wacana itu memang beralasan karena Ganjar dan Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi. Logikanya, bila dua sosok ini bersatu maka kemenangan sudah di depan mata," kata Jamiluddin.
"Hal itu juga sejalan dengan adanya keinginan pihak tertentu agar Pilpres cukup satu putaran. Pihak-pihak ini berharap, pasangan Ganjar-Prabowo dapat mewujudkan Pilpres hanya satu putaran," imbuhnya.
Ganjar Pranowo angkat suara terkait peluang dirinya berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hal itu menanggapi adanya prediksi Pilpres 2024 hanya ada dua pasangan calon.
Diketahui, adanya kemungkinan dua paslon berawal dari pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Dia mengatakan, koalisi Ganjar dan Koalisi Prabowo berpeluang bersatu di Pilpres 2024.
Ganjar menilai apapun bisa terjadi sebelum pendaftaran Capres-Cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang direncanakan pada 19 Oktober 2023.
"Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar saat diwawancarai di Gedung High End, Jakarta, Rabu (20/9).