Dulu Jokowi kritik Prabowo soal bagi-bagi kursi, sekarang?
Merdeka.com - Masih ingatkah dengan janji Joko Widodo (Jokowi) saat berkampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) sekitar kurang lebih 2 bulan lalu? saat itu, Jokowi yang saat ini menduduki kursi Presiden negeri ini menyindir saingan Calon Presidennya, Prabowo Subianto, yang membagi-bagi kursi dalam menggalang koalisi besarnya.
Bahkan, Jokowi saat itu berjanji tidak akan mengikuti langkah yang diambil Prabowo tersebut. Namun nyatanya, seiring berjalannya waktu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut justru seperti menelan lidahnya sendiri.
Terbukti dengan banyak Timsesnya masuk dalam jajaran kabinet maupun lembaga tinggi negara lainnya. Sebutnya saja seperti Rini Soemarno yang menjadi Menteri BUMN, Andrinof Chaniago yang menjadi Kepala Bappenas, Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian, Andi Widjajanto menjadi Sekretaris Kabinet Kerja, HM Prasetio menjadi Jaksa Agung, Luhut Pandjaitan menjadi Kepala Staff Kepresidenan dan yang terbaru yaitu Diaz Hendropriyono di kursi Komisaris Telkomsel.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Diaz yang merupakan anak mantan kepala BIN A.M Hendropriyono ini adalah tim sukses pasangan Jokowi-JK pada pilpres lalu. Diaz tercatat sebagai Ketua Umum Kawan Jokowi dan situs Gerak Cepat Jokowi-JK.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik, Arya Fernandez menilai, Jokowi tidak bisa terlepas dari pengaruh dari asal partai politiknya maupun partai yang berkoalisi mendukungnya dalam Pilpres lalu.
"Mewujudkan Kabinet yang lebih banyak diisi oleh para profesional dan ramping itu sulit diwujudkan. Ini menunjukkan pengaruh partai politik tidak bisa dielakkan," ujar Arya ketika di hubungi merdeka.com, Jum'at (2/1).
Lihat juga berita tentang Prabowo Subianto di Liputan6.com
Menurut Arya, tidak sepenuhnya presiden terpilih melepaskan kepentingan partai dan timsesnya. Selain itu, pada saat kampanye Pilpres lalu, Jokowi ingin memberikan sesuatu yang berbeda dengan Prabowo Subianto, walaupun pada kenyataannya tidak sama dengan apa yang dijanjikannya.
"Pertama tidak sepenuhnya presiden terpilih melepaskan kepentingan timsesnya. Kedua memberikan akomodasi mungkin sebelumnya ada deal-deal tertentu entah untuk pak Luhut dan Hendro. Saya kira itu bentuk terima kasih di banyak negara presiden terpilih juga menempatkan orang-orang kepercayaan atau timses di kabinetnya," tandasnya.
Arya menambahkan, sudah selayaknya masyarakat menilai apakah orang-orang yang 'dipinang' Jokowi berkompeten dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
"Apakah orang yang ditunjuk itu berkompeten atau tidak, itu tugas kita menilainya," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPrabowo berkelakar, ikut cara Presiden Jokowi saat kunjungan kerja dengan bagi-bagi kaos
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, terkait kabinet baru perlu ditanyakan langsung kepada Prabowo
Baca SelengkapnyaDalam acara HUT Golkar, Prabowo pun mengaku sudah berubah karena dua kali dikalahkan
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku kewalahan mengimbangi Jokowi dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaPara pemfitnah, kata Prabowo, mengira rakyat Indonesia bisa dibohongi.
Baca Selengkapnya