Elektabilitas Kokoh Prabowo Jadi Daya Tarik Partai Gabung Koalisi
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Elektabilitas Kokoh Prabowo Jadi Daya Tarik Partai Gabung Koalisi
Hasil survei yang digelar Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektalibitas bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto jauh lebih unggul dari Ganjar Pranowo. Selisih elektabilitas keduanya sebesar 10,4 persen. "Hasilnya head to head antara Prabowo dengan Ganjar. Prabowo di angka 52 persen vs Ganjar di 41,6 persen. Yang menyatakan tidak tahu tidak menjawab atau rahasia sekitar 6,4 persen," kata peneliti LSI Hanggoro Doso Pamungkas saat memaparkan rilis secara virtual, Senin (31/7).
Naiknya elektabilitas Capres yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu, diyakini dapat adi daya tarik kuat bagi partai lain untuk berkoalisi di Pilpres 2024. "Beberapa partai sebelumnya enggan gabung ke Pak Prabowo, karena tren Pak Prabowo menurun. Tahun lalu sampai awal bulan Maret 2023, sekitar awal April rebound, sekarang trennya naik," kata pengamat politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan saat dihubungi wartawan, Rabu (2/8).
Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo terbukti menunjukkan peningkatan signifikan, terhitung dari bulan Mei hingga Juli 2023.
Pada survei yang diadakan 3-15 Juli 2023 itu, elektabilitas Prabowo terekam terus menunjukkan peningkatan yang impresif. Semenjak Mei 2023, Prabowo berhasil mendapatkan dukungan sebesar 44,5 persen, berbanding terbalik dengan Ganjar yang hanya meraup suara sebesar 38,1 persen.
Lalu di bulan Juni 2023, Ketum Gerindra itu mengantongi dukungan sebesar 50,4 persen, sedangkan Ganjar 43,2 persen.
Tidak cukup sampai di situ, terhitung pada Juli 2023, Prabowo semakin kokoh dengan tingkat elektabilitas sebesar 52,0 persen, dan Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 41,6 persen.
"Sekarang trennya naik, jadi itu juga yang membuat daya tarik bagi partai-partai yang lain untuk gabung ke Pak Prabowo," tegasnya.
Survei LSI Denny JA dilakukan secara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.