Erick Thohir Dekati Ganjar, PDIP: Pendekatan Personal Perlu, Tapi Jangan Kawin Paksa
PDIP tidak ingin kawin paksa Ganjar dengan Erick Thohir sebagai cawapresnya.
PDIP tidak ingin kawin paksa Ganjar dengan tokoh yang bakal menjadi cawapresnya.
Erick Thohir Dekati Ganjar, PDIP: Pendekatan Personal Perlu, Tapi Jangan Kawin Paksa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo dengan Erick Thohir adalah upaya pendekatan secara personal.
PDIP tidak ingin kawin paksa Ganjar dengan tokoh yang bakal menjadi cawapresnya di Pilpres 2024.
"Pendekatan-pendekatan personal itu kan juga diperlukan sehingga nantinya ketika dilakukan pembahasan secara bersama-sama itu istilahnya buat capresnya juga tidak kawin paksa karena sudah mengenal,"
ujar Hasto di Kantor Rumah Aspirasi, Jakarta, Kamis (6/7).
Menurut Hasto, Pertemuan Ganjar dengan tokoh bakal calon wakil presiden untuk membangun kedekatan.
Kendati, siapa yang akan dipilih menjadi calon wakil presiden, para pimpinan partai pendukung akan memutuskan dengan mempertimbangkan aspek strategis dan elektoral. "Sehingga dengan pertemuan-pertemuan itu nanti sudah connect. Tinggal mana yang akan diambil keputusan oleh para pimpinan partai tentu saja dengan pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya strategis, termasuk aspek elektoralnya," papar Hasto.
Penggodokan nama calon wakil presiden Ganjar dilakukan pada Juli sampai Agustus.
Hasilnya akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ini kan melalui dialog maka kami katakan bulan Juli bulan Agustus ini adalah bulan penggodokan untuk menggembleng seluruh pemikiran pemikiran itu dipadukan,"
pungkas Hasto kepada wartawan.
PAN terus mendorong Erick Thohir bisa maju dalam pilpres 2024.
Baik sebagai cawapres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
"Sampai saat ini kami tetap istiqomah mengusung Erick Thohir sesuai dengan apa yang kami sampaikan kepada Ibu Megawati dimohon agar Ibu Megawati bisa mempertimbangkan Pak Erick Thohir sebagai cawapresnya Pak Ganjar," kata Sekjen PAN, Eddy Soeparno, kepada wartawan, Kamis (6/7). "kepada Pak Prabowo kami sampaikan hal yang sama agar beliau bisa mempertimbangkan Pak Erick Thohir sebagai cawapresnya," tambahnya.
Dia mengatakan, jika antara Ganjar dan Prabowo memilih Erick, maka PAN akan segera menentukan sikap dan menandatangani nota kesepahaman untuk pemilu 2024.
"Bagi kami ketika satu diantara beliau itu kemudian memutuskan mengambil Pak Erick Thohir sebagai bakal cawapres tentu akan memudahkan kita membuat keputusan dan segera kita tanda tangani surat kesepakatan untuk bergabung koalisi atau melakukan kerja sama parpol dengan bakal capres tersebut," ujar Eddy.