Ganjar Putuskan jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Golkar: Ada Bagusnya
Pernyataan Ganjar itu ternyata juga sejalan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pernyataan Ganjar itu ternyata juga sejalan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ganjar Putuskan jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Golkar: Ada Bagusnya
Waketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menilai bagus terkait pernyataan Ganjar Pranowo yang tidak ingin bergabung pada pemerintahan Prabowo-Gibran pada periode 2024-2029.
Pernyataan Ganjar itu ternyata juga sejalan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Apa yang dikatakan Mekeng tersebut karena akan bisa memberikan koreksi terhadap pemerintahan mendatang dan demokrasi akan berjalan dengan baik.
"Mengenai posisi PDIP dan Ganjar yang ingin menjadi oposisi itu adalah hak masing dan ada bagusnya juga sebagai pihak yang melalukan proses check and balances dan memberikan koreksi kepada pemerintah agar proses demokrasi dan pembangunan berjalan dengan baik,"
kata Mekeng saat dihubungi, Jumat (10/5).
Sikap Ganjar
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya untuk tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
Dia mengatakan akan melakukan kontrol dari pemerintahan Prabowo.
"Kita tidak akan pernah berhenti untuk mencintai negeri ini, kita akan mengawal dengan benar. Dan saya declare pertama, saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini," kata Ganjar.
Sikap Ganjar Sejalan dengan PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, bahwa sikap Ganjar Pranowo untuk berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sejalan dengan PDIP.
Meskipun, hingga saat ini, partai di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum menyatakan secara resmi sikap politik ke depannya.
"Ya tentu saja (sejalan dengan sikap partai), karena ini merupakan sikap kenegarawanan, sikap yang sangat baik bahwa pemilu pun tidak pernah melunturkan sikap dari PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura, dan Pak Ganjar dan Prof Mahfud dalam berdedikasi, mengabdi kepada bangsa dan negara," kata Hasto di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (7/5).
Apalagi, Hasto mengatakan saat ini bangsa sedang menghadapi berbagai persoalan yang serius seperti masalah ekonomi hingga pertarungan geopolitik.
"Terlebih saat ini kita menghadapi berbagai persoalan seperti masalah pangan, investasi, yang menciptakan lapangan pekerjaan untuk rakyat, kemudian persoalan terkait dengan dampak global warming, dampak pertarungan geopolitik global. Semua membutuhkan uluran gotong royong dari seluruh komponen bangsa. Itulah energi yang akan diberikan," ucap dia.