Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM
Menurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Prabowo setiap menjelang pemilu selalu mendapatkan narasi negatif yang didaur ulang
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kembali mendapatkan serangan narasi negatif. Narasi usang diputar kembali dengan narasi baru.
"Belakangan ini Ketua Umum yang juga calon presiden kita, Bapak Prabowo Subianto, kembali mendapat kiriman narasi negatif. Ada narasi negatif yang sudah usang tapi diputar kembali, ada juga narasi negatif yang baru," ujar Dasco dalam keterangannya, dikutip Senin (28/8).
merdeka.com
Prabowo setiap menjelang pemilu selalu mendapatkan narasi negatif yang didaur ulang. Mulai dari isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan orde baru sampai isu kejahatan lingkungan.
"Publik sudah cerdas, dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini. Karena semua tudingan yang ditujukan, sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan," ujar Dasco.
merdeka.com
Menurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi. Maka ditambah lagi narasi politik identitas yang membenturkan Prabowo dengan umat Islam.
"Di sosial media, ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan Grace Natalie bahwa Pak Prabowo telah kecewa terhadap umat Islam. Padahal, pernyataan Grace tidak seperti apa yang diviralkan. Tidak utuh, fakta yang diplintir dan hanya berupaya menimbulkan kegaduhan," tegas Dasco.
merdeka.com
Wakil ketua DPR RI ini mengatakan, narasi negatif terkait politik identitas bukan hanya dapat merusak elektabilitas Prabowo. Tetapi juga akan berdampak kepada stabilitas negara. Maka itu Dasco mendesak untuk dihentikan.
"Narasi negatif dan fakta yang tidak belum terverifikasi dengan isu politik identitas tidak hanya dapat merusak nama Pak Prabowo dari segi elektabilitas. Lebih dari itu, negara juga dapat dirugikan secara dampak stabilitas. Partai Gerindra tetap teguh pada pendirian untuk menjalani tahapan pemilu dengan penuh kedamaian, kegembiraan dan kesejukan," ujarnya.
"Publik sudah cerdas, Pak Prabowo bukan lah figur yang suka merusak kerukunan. Malah sebaliknya, Pak Prabowo adalah tokoh yang mempersatukan dan mencintai semua golongan. Apapun agamanya, apapun sukunya dan apapun latar belakangnya. Nilai-nilai Pancasila sudah sangat melekat di dalam dirinya," tegasnya.
"Karena itu, saya instruksikan kepada seluruh keder Partai Gerindra dimana pun berada, jangan terprovokasi dengan narasi propaganda negatif ini Dan jangan pernah membalas untuk menyerang pihak mana pun. Lebih baik sampaikan sederet prestasi dan kontribusi Pak Prabowo kepada negara dan rakyat. Karena cara terbaik dalam melawan narasi negatif adalah dengan menyebarkan sebanyak-banyaknya narasi positif," ujarnya.
"Mari kita gunakan sisa waktu menuju pemilu ini dengan tetap gigih berjuang, tetap hadir dan berkontribusi di tengah masyarakat. Jangan menyisakan ruang sedikit pun untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Ingat kata pepatah, loyang tetaplah loyang, dan emas tetaplah emas meski terkubur di lumpur yang hitam dan dalam," pungkasnya.