Giliran Golkar ancam telikung Deddy Mizwar
Merdeka.com - Dedi Mulyadi diperintahkan untuk mencari pasangan di Pilgub Jabar 2018. Ketua DPD Golkar Jabar ini menambatkan hatinya pada Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar. Dedi dan Deddy Mizwar sepakat berpasangan. Tapi, belum diumumkan siapa yang jadi calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Dedi dan Deddy Mizwar telah bertemu. Partai Demokrat pun telah sepakat. Menyerahkan persoalan posisi cagub dan cawagub itu kepada kedua kandidat calon. Di tengah kemesraan yang sedang terjalin, rupanya hubungan ini belum tentu disetujui oleh DPP Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain menegaskan, putusan Dedi berpasangan dengan Deddy Mizwar belum final. Golkar baru memerintahkan Dedi mencari pasangan. Meskipun Dedi telah memilih, namun keputusan untuk menyetujui pasangan yang dipilih Dedi ada di tangan DPP.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
Golkar malah membuka peluang koalisi baru dengan sang pemenang yakni PDIP. Sederet nama lain di luar Deddy Mizwar tengah dipertimbangkan.
"Saya ingin sampaikan sekali lagi bahwa dengan Deddy Mizwar belum putus, karena kita masih melihat PDIP seperti apa dan mungkin saja dengan Ridwan Kamil. Kalau selama ini Ridwan Kamil enggak mau dengan Dedi Mulyadi, tapi kelihatannya dia berpikir lagi untuk pertimbangkan, karena kan dia juga ingin dapak dukungan dari Golkar. Ini masih anomali," kata Happy saat dihubungi merdeka.com, Jumat (29/12).
Happy mengatakan, putusan Golkar final soal Cagub dan Cawagub Jabar akan dilakukan pada tanggal 5 Januari 2018. Menjelang tanggal itu, semua kemungkinan masih bisa terjadi.
"Saya perkirakan paling lama tanggal 5 Januari sudah bisa putus, masih ada waktu," kata Timses Airlangga Hartarto di Munaslub Golkar Desember lalu.
Golkar menegaskan bahwa Dedi Mulyadi tidak mungkin berjalan sendiri dalam menentukan calon wakil gubernur atau sebaliknya. Menurut dia, Golkar para akhirnya yang menentukan nantinya Dedi Mulyadi akan berpasangan dengan siapa.
"Ibarat perkawinan anak kawin tapi persetujuan orang tua, kecuali perkawinan tanpa persetujuan orang tua," kata Happy lagi.
Happy mengakui Dedi telah menyerahkan nama Deddy Mizwar kepada DPP. Tapi, dia menekankan, DPP Golkar yang berhak menentukan apakah Dedi nantinya berpasangan dengan Deddy atau yang lain.
"Sebagai satu aspirasi kita tangkap, Tapi kita berpikir untuk kepentingan Dedi saja tapi Golkar. Bagaimana kemudian kita punya proyeksi kepada pilpres dan pileg 2019," kata Happy.
Golkar telah menyatakan dukung Jokowi di 2019. Itu yang menjadikan rujukan partai beringin di Pilgub Jabar demi konsolidasi yang baik menatap Pilpres 2019. Apalagi Deddy Mizwar adalah kader Partai Demokrat.
"Demokrat benar mau dukung Jokowi? Ya kita ingin proyeksi ke sana, karena Jabar baromenter nasional dan siapapun partai yang menang di Jabar itu bersadarkan sejarah, menang juga di nasional, kita kan juga ingin menang di level nasional," kata Happy.
Airlangga dan Megawati intensif bahas Pilgub Jabar
Ada komunikasi khusus dilakukan antara ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk Pilgub Jawa Barat.
"Ada komunikasi dengan PDIP, itu cukup intensif antar ketum," kata Ketua DPP Golkar bidang Ideologi & Kebijakan Publik Happy Bone Zulkarnain saat dihubungi merdeka.com, Jumat (29/12).
Happy bahkan mengungkap, Golkar dan PDIP tengah membahas sederet nama yang cocok dipasangkan dengan Dedi Mulyadi. Dari PDIP, ada dua nama yakni mantan Kapolda Jabar, Anton Chaliyan atau Politikus PDIP Puti Guntur Soekarno.
"Masalah nama kita lihat Dedi srek enggak dengan Anton, kalau enggak muncul Puti, kan gitu, itu tergantung kebijakan PDIP," kata Happy.
Dia mengakui bahwa Dedi Mulyadi telah mengakukan pasangan yakni Deddy Mizwar. Tapi menurut dia, itu baru harapan, yang menentukan nanti tetap DPP Golkar.
Happy mengatakan, personal calon-calon yang tengah dibahas dengan PDIP juga sudah dikaji lebih dalam. Tapi sampai saat ini belum ada keputusan. Dia memprediksi putusan itu baru keluar pada 5 Januari 2018 nanti.
"Personal sudah kita kaji, Anton-Dedi seperti apa, kalau Dedi dengan Puti bagaimana," kata dia lagi.
Demokrat optimis duet Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin meyakini, Deddy Mizwar tak akan lagi ditelikung untuk kedua kalinya. Meskipun ada kabar PDIP, partai terbesar di Jawa Barat tengah membidik Dedi Mulyadi.
"Insya Allah tidak," kata Amir saat dihubungi merdeka.com, Jumat (29/12).
Sebelumnya koalisi zaman now antara PKS, PAN dan Demokrat yang mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu bubar di tengah jalan. Sebab, PKS dan PAN bersama Syaikhu memilih poros Sudrajat, calon gubernur yang diusung oleh Gerindra.
Amir memegang teguh komitmen Dedi Mulyadi. Namun Amir menolak mengomentari peluang PDIP akan mengusung Dedi Mulyadi nantinya.
"Saya kan tidak mungkin komentari policy suatu partai lain, sekarang sudah berkomitmen dengan Dedi Mulyadi," kata Amir.
Amir mengatakan, persoalan siapa cagub dan cawagub diserahkan kepada Dedi dan Deddy. Menurut dia, Demokrat menyambut gembira komunikasi yang tengah dijajaki kedua tokoh Jawa Barat itu.
"Kami serahkan sepenuhnya mereka berdua berdialog. Kami serahkan apapun putusan, solusi yang muncul dari dialog mereka itu yang terbaik," kata Amir.
Amir menegaskan, Demokrat tidak mau mendahului pembicaraan yang tengah dibangun oleh Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar. Tapi Amir mengungkapkan, Demokrat tentu lebih senang jika kadernya yakni Deddy Mizwar yang diputuskan menjadi calon gubernur nantinya.
"Kami tentu sangat bahagia sekiranya kader kami umpamanya nomor satu (cagub), tapi kalau saya utarakan hal itu saat ini mendahului dialog yang sedang terbangun oleh dua orang ini," kata mantan Menkum HAM ini.
Soal koalisi Dedi dan Deddy, Amir mengaku sangat wellcome dengan partai manapun yang ingin bergabung. Tapi menurut dia, Golkar dan Demokrat saja sudah cukup untuk ikut berkontestasi di Pilgub Jabar.
"Dua parti ini sebetulnya sudah lebih dari cukup, tapi kalau ada yang ingin bergabung tentu kami senang saja, wellcome," kata Amir.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaPartai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar merespons kabar Ade Ginanjar akan menjadi pasangan Dedi Mulyadi di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaAda keinginan dari PDIP untuk menggandeng Golkar berkoalisi di Pemilu 2024. Golkar tidak ada masalah bekerjasama dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP terbuka untuk bekerjasama dengan Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya