Golkar akan kaji laporan ulama soal pencalonan Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Puluhan ulama Purwakarta, Jawa Barat menemui ketua harian menemui Ketua harian Partai Golkar Nurdin Halid terkait pencalonan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Sekretaris Jenderal Idrus Marham mengatakan laporan para ulama akan dikaji.
"Memang ada kiai datang dan saya terima. Semua aspirasi kita terima tetapi aspirasi itu tidak serta merta kita ikuti. Kita melakukan kajian apa orang-orang yang datang itu benar-benar ulama. Betul-betul kiai," kata Idrus ke Gedung DPP Partai Golkar, Kamis (31/8).
Tetapi, kata dia, Golkar tidak serta merta menerima begitu saja. Alasannya, jika sudah memasuki tahun politik yaitu tahun 2018 banyak opini-opini yang terbentuk.
-
Apa yang diusung Idrus Marham untuk Golkar? Idrus Marham yang juga mantan narapidana kasus korupsi tersebut menginginkan Airlangga Hartarto mundur dari kursi ketua umum Golkar.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Karena itu seluruh aspirasi tidak secara serta merta kita terima. Kita kaji siapa orangnya motivasinya ada di belakangnya kepentingan siapa yang dibawa," ungkap dia.
Dia menilai ada indikasi sangat kuat beberapa pihak mencari-cari kesalahan seseorang. Pihaknya juga akan terus mempelajari terkait kiai mana saja yang melaporkan.
Dia juga menilai laporan yang dilakukan para ulama diduga bentuk politik. "Ada indikasi sangat kuat. Yang masih punya politik. Ada yang cari-cari kesalahan," tambah dia.
"Kita juga melihat apakah ada yang pernah kalah sama Dedi. Pertanyaan itu nanti kita semua kaji, sebagai dasar kajian," pungkas dia.
Diketahui sebelumnya, Para ulama Purwakarta, Jawa Barat telah menemui Nurdin Khalid untuk menyampaikan aspirasi menolak Dedi sebagai calon gubernur karena dinilai telah menistakan agama.
"Mereka menyampaikan aspirasi menolak Dedi sebagai calon gubernur karena telah menistakan agama," kata Nurdin usai menerima para Ulama Purwakarta di DPP Partai Golkar, Anggrek Nely, Jakarta Barat, Rabu (30/8) malam.
Dia menjelaskan, para ulama membawa surat pernyataan dengan memperlihatkan video yang berisi pidato Dedi. Dalam video tersebut kata Nurdin terdapat kalimat Dedi yang menyakiti para ulama. "Lah iya itu dia mengatakan saya juga tidak terlalu detail. Dia mengatakan memindahkan Kabah. Tidak perlu orang pergi haji nah itu aja," tambah dia.
Kemudian atas laporan tersebut, pihak Partai Golkar kata dia akan menelusuri hal tersebut. Dan informasi dari para ulama perlu diverifikasi. "Kita akan telusuri nanti DPP tim factpending," pungkas dia.
Kemudian ditemui terpisah, perwakilan dari persatuan para ulama dan pimpinan pondok pesantren Darul Hikmah, H. Nana mengatakan pertemuan tersebut membicarakan soal kriteria pemimpin Purwakarta yang baik. Kemudian, pihaknya juga memberikan masukan kepada Nurdin agar jadi bahan pertimbangan.
"Tadi kita bertemu Pak Nurdin dan kata Pak Nurdin akan jadi pertimbangan. Dan pihak Pak Nurdin tau," kata Nana.
Sebelum melaporkan kepada Nurdin, pihak Nana juga sudah berdialog langsung dengan Dedi terkait perlakuannya terhadap para Ulama. Tetapi kata Nana, tidak diindahkan oleh Dedi. "Jon jon bae (re:bodo amat) terus maju berdasarkan karakter dia sendiri.Ulama tidak lagi diperhatikan tausiahnya," kata dia dengan nada kesal.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan RK.
Baca SelengkapnyaDewan Pakar Partai Golkar melakukan evaluasi terhadap putusan Munas yang mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaDemokrat masih harus mengikuti mekanisme internal partai, termasuk menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai (MTP) dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga Hartarto menyinggung Koalisi Indonesia Maju (KIM) 'Plus' untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaParpol itu disebut-sebut merespons potisif nama Ridwan Kamil sebagai kandidat Calon Gubernur (Cagub) Jakarta
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca Selengkapnya