Golkar Dukung Airin, Bahlil ke Ade Sumardi: Kami Tidak akan Meminta Menukar Baju Kuning
Ade datang dengan menggunakan kemeja lengan panjang warna merah dengan pin bergambar banteng atau PDIP di sebelah dada kiri.
Partai Golongan Karya (Golkar) resmi memberikan dukungan kepada Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi sebagai pasangan Bakal Calon Gubernur-Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacagub-Bacawagub). Pasangan ini nantinya akan maju dan bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 mendatang.
Setelah resmi memberikan dukungan tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku, tidak ingin meminta Ade Sumardi untuk mengganti kostumnya.
Mengingat, Ade datang dengan menggunakan kemeja lengan panjang warna merah dengan pin bergambar banteng atau PDIP di sebelah dada kiri.
"Karena itu Pak Ade Sumardi, Ketua PDIP, jangan khawatir. Kami tidak akan minta untuk menukar warna baju, untuk baju kuning," kata Bahlil di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (27/8).
Selain itu, Bahlil mengaku bangga dengan Ketua DPP PDIP Banten tersebut dengan memakai baju warna partainya itu.
"Bahwa tetap kami bangga dengan baju merah saja. Karena kita memang bangsa ini harus tetap membutuhkan kekompakan dan kerjasama," ujarnya.
"Dan kami juga dalam proses pengkaderan Golkar tidak pernah juga untuk kemudian saling menyatakan warna ini yang bagus atau warna ini yang tidak bagus. kami tetap menghargai," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri resmi menyerahkan surat rekomendasi dukungan kepada Airin Rachmi Diany sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Banten 2024. Presiden Kelima RI itu menyinggung kader Golkar itu untuk masuk ke PDIP.
“Nanti, semuanya saya ajarin itu, siapa yang ndak mau nurut, out, gitu aja. Saya pusing. Karena maunya mau ikut jadi PDI Perjuangan atau mau dompleng aja? Gitu lho, saya gak mau lagi, ya kalau konsisten aja, kalau mau jadi masuk PDI perjuangan ya jadi dengan namanya lahir batin itu ya rohnya roh PDI perjuangan,” tutur Megawati di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8).
“Saya tadi nanya itu, Mbak Airin, ya, nanti musti pakai ini lho merah hitam lho. Iyalah mau dijadikan tapi coba masa nggak pakai merah hitam, ya gimana, terus maunya gimana? Terus maunya jadi apa? Independen? Ya cari independen, betul enggak?” sambungnya.