Jelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut peluang terjadinya pilpr dua putaran masih terbuka.
Jelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera ingin agar masyarakat khususnya pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) untuk menjaga Pemilihan Umum (Pemilu) agar tidak terjadi kecurangan.
Hal ini dikatakan dalam menanggapi hasil survei terbaru yang dikeluarkan lembaga survei Indikator Politik.
"Kita semua apresiasi indikator yang sampai last minutes masih menyelesaikan surveinya dan angkanya menjadi sesuatu yang buat kami critical untuk memastikan dua putaran, karena angkanya ada di margin of error, bisa naik bisa turun dan karena itu menjaga agar kecurangan tidak terjadi, menjaga agar Pemilu luber dan jurdil. Wabil khusus menjaga agar basis suara AMIN itu bisa tidak tergerus," kata Mardani, Jumat (9/2).
Oleh karenanya, ia pun ingin menjaga suara Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar. Khususnya di wilayah Jawa Barat.
"Kalau saya tidak salah di beberapa paparan migrasi terbesar ke Pak Prabowo itu dari 03 gitu loh, bukan dari suaranya kami. Kami ingin jaga wabil khusus Jawa Barat nih, anak buah saya buat data Jawa Barat ini menjadi warning bagi PKS," ujarnya.
"Karena PKS dan petugas Banten, Jabar, DKI ya dan DKI kita sudah menang, Banten semacam. Tapi Jawa Barat itu basisnya PKS mudah-mudahan kita bisa jaga," sambungnya.
Kemudian, dirinya merasa sendang terkait dengan hasil survei terhadap partainya yakni sebesar 8,4 persen. Jumlah itu membawa pada posisi keempat.
"Yang berikutnya senang bahwa suara PKS di sini pertama kali kata Burhan tadi tembus 8% Nanti biasanya PKS juga lebih banyak kalau di aslinya. Tetapi intinya Pilpres nanti akan menarik kalau dua putaran," pungkasnya.
Indikator Politik Indonesia membuat simulasi terbaru survei tiga pasangan capres-cawapres Pilpres 2024.
Hasilnya, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih angka keterpilihan tertinggi sebesar 51,8 persen.
Kemudian, urutan kedua ditempati paslon 02 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan raihan 24,1 persen.
Sedangkan, paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 19,6 persen. Tidak menjawab 4,5 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut peluang terjadinya pilpr dua putaran masih terbuka.
Namun, jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
"Apakah angka 51,8 persen ini menunjukkan pemilu rabu depan akan berlangsung satu putaran atau tidak nanti kita bisa diskusikan, tetapi yang bisa kami katakan karena masih ada margin of error masih ada peluang dua putaran," kata Burhan secara daring, Jumat (9/2).
"Tetapi angka 51,8 persen dan tren naik yang masih berlangsung buat Pak Prabowo-Gibran maka maka saya bisa mengatakan atau potenis probabilitas satu putaran meningkat," sambungnya.