Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Jokowi mengingatkan perbedaan adalah hal yang biasa.
Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat. Jokowi ingin, hadirnya Solidaritas Ulama Muda Jokowi atau Samawi yang tersebar secara nasional dapat meredam potensi gesekan.
“Biasanya kalau sudah masuk ke tahun politik itu banyak percikan yang perlu disejukan, banyak gesekan yang perlu disejukan,”
kata Jokowi saat menghadiri rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Samawi di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (7/10).
merdeka.com
Jokowi mengingatkan perbedaan adalah hal yang biasa. Sebab, Indonesia adalah negara yanga menganut sistem demokrasi. Artinya, pilihan masyarakat harus berbeda di Pemilu 2024.
"Berbeda pilihan itu biasa, itu wajar dan tidak apa-apa,"
tegas kepala negara.
Jokowi mewanti, jangan sampai adanya Pemilu 2024 mulai dari pemilihan presiden, anggota legislatif dan kepala daerah malah membuat masyarakat terbelah.
“Saya wanti, jangan kita mennjadi terpecah gara-gara perbedaan pilihan karena setiap lima tahun pasti ada Pemilu,” tutur Jokowi.
Presiden ingin, justru dengan hadirnya pesta demokrasi kerukunan masyarakat makin terjaga. Mulai dari ukuwah islamiyah, ukuwah watoniyah dan ukuwah insaniyah.
“Jangan sampai karena beda pilihan jadi tidak rukun, jangan sampai beda pilihan tidak bersatu, biasa beda pilihan itu,” Jokowi menandasi.