Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kunjungi TPST Bantargebang, Ridwan Kamil sebut kondisinya sudah kritis

Kunjungi TPST Bantargebang, Ridwan Kamil sebut kondisinya sudah kritis Ridwan Kamil di Bantargebang. ©2018 Merdeka.com/Adi Nugroho

Merdeka.com - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Ridwan Kamil mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (19/4). Menurut dia, kondisi tempat pembuangan akhir tersebut sudah kritis.

"TPA Bantargebang yang merupakan TPA yang sudah kritis. Ini adalah sampah dari Jakarta yang dibuang ke wilayah Jawa Barat. Setiap hari mencapai 5.000 sampai 7.000 ton sampah dibuang di sini," katanya di TPST Bantargebang, Kamis (19/4).

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, kondisi TPST tersebut semakin kritis, gunungan sampah terus menjulang tinggi melebihi 50 meter. Padahal, standarnya, kata dia, hanya 40 meter. Sedangkan lahan yang tersedia sudah habis. Karena itu, kata dia, meskipun lahan milik DKI harus menjadi perhatian, karena berada di wilayah Jawa Barat.

"Kerja sama dengan DKI harus menjadi perhatian yang maksimal," kata mantan Wali Kota Bandung ini.

TPST Bantargebang merupakan milik DKI Jakarta yang berada di Kota Bekasi, Jawa Barat. Luas lahan TPST tersebut mencapai 110 hektar. Kini TPST itu dikelola sendiri oleh Pemerintah DKI Jakarta setelah kontrak dengan PT Godang Tua Jaya pada pertengahan 2016 lalu diputus.

Dalam mengatasi persoalan sampah sendiri, Emil mempunyai lima sampai tujuh program. Di antaranya pengolahan sampah habis di tempat sehingga tidak sampai dibuang ke pembuangan akhir, mengolah sampah berbasis wilayah sehingga tidak terpusat di satu tempat.

"Mengolah sampah menjadi energi adalah sebuah keharusan. Di negara-negara lain sudah dilakukan. Di Jawa Barat, Pak Aher (Gubernur Jawa Barat) sudah melelang pengolahan sampah Legok Nangka di Kabupaten Bandung," kata Emil.

Menurut dia, sampah yang dibuang ke TPA harus melalui proses konvektor atau penekanan, sehingga tidak bercampur dengan air. Gunungan sampah yang terjadi saat ini mayoritas sampah tersebut bercampur dengan air. (mdk/rzk)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP