Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

La Nyalla: Cukup sudah! Jangan lagi ada kata cebong dan kampret

La Nyalla: Cukup sudah! Jangan lagi ada kata cebong dan kampret Sidang La Nyalla Mattaliti. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Rusuh Deklarasi #2019GantiPresiden di Tugu Pahlawan, Surabaya pada Minggu (26/8) lalu, menjadi pelajaran bagi semua pendukung dua kandidat Pilpres 2019 untuk tidak melontarkan kata-kata idiot, cebong, kampret, dan ujaran lainnya.

Imbauan ini disampaikan Ketua Ketua MPW Pemuda Pancasila (PP) Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti yang meminta semua pihak menahan diri dan tidak saling menjelekkan di momen jelang Pilpres 2019.

Ungkapan-ungkapan bertendensi negatif, kata La Nyalla, tidak perlu dilontarkan. Karena hanya akan membuat silang-sengketa di kedua belah pihak.

"Harganya terlalu mahal kalau Pilpres ini jadi ajang bullying massal," kata La Nyalla, Selasa (28/8).

Menurut pria yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur ini, saling mengatai satu sama lain para pendukung dua kandidat Pilpres hanya akan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Cukup sudah! Jangan lagi ada kata idiot, kampret, atau cebong terlontar di antara sesama anak bangsa," tegas mantan Ketum PSSI ini.

Kata kampret adalah julukan warganet (netizen) untuk kubu non-Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan cebong adalah sebutan untuk yang pro Jokowi.

Sementara kata idiot, tiba-tiba viral di media sosial ketika terjadi gesekan di acara Deklarasi #2019GantiPresiden di Tugu Pahlawan, Surabaya.

Kata idiot muncul dari mulut musisi kondang Ahmad Dhani Prasetya dalam video yang diunggahnya. Suami Mulan Jameela ini, menyebut massa yang mendemonya idiot.

Selain Dhani, dalam video itu, pria berambut gondrong yang diketahui bernama Ferry Irawan, eks-anggota Front Pembela Islam (FPI) menyebut Banser idiot. Tak urung, kata-kata ini langsung mendapat reaksi keras dari sejumlah elemen masyarakat. Termasuk dari Banser dan Ansor sendiri.

"Saya ngeri bagaimana dampaknya ke anak-anak kita melihat orang-orang dewasa saling teriak kampret, cebong, dan kata-kata kasar lain," sesal la Nyalla.

"Kemarin anak saya yang masih sekolah juga tanya: Pak, ini kenapa sih semua saling ejek? Wah, bahaya juga dampak serang-serangan di media sosial ini ke anak-anak kita semua," sambung La Nyalla.

La Nyalla lantas mengajak semua para pendukung dua kandidat Pilpres 2019: Jokowi-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno, merenungkan kembali dampat dari kata-kata tak pantas didengar.

"Coba bayangkan kalau anak-anak kita berubah jadi generasi muda yang hobi bullying, suka melontarkan kata-kata kasar. Apa kita sebagai orangtua rela?" ajaknya.

Menurutnya, saling melontarkan ejekan juga tidak sesuai ajaran agama dan adat ketimuran yang dipegang erat bangsa Indonesia.

"Kita ini manusia, kan tidak tahu apa-apa. Belum tentu orang yang kita caci itu lebih jelek dari kita. Bisa saja lebih baik di mata Allah SWT," tegasnya lagi.

La Nyalla menambahkan, kita harus mengelola perbedaan pendapat di Pilpres dengan dewasa. "Jadikan perbedaan sebagai kekuatan membangun bangsa. Bukan melemahkan bangsa," ujarnya.

"Silakan berdebat dan berbeda pendapat sampai jungkir balik, tapi jangan melontarkan ungkapan kasar. Toh kita ini sebenarnya saudara. Saran saya ini berlaku sama untuk pendukung Jokowi, Prabowo, dan siapa pun," tandas calon anggota DPD RI ini.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Kapolri Listyo Sindir Politik Cebong-Kampret, Beneran Hilang?
VIDEO: Kapolri Listyo Sindir Politik Cebong-Kampret, Beneran Hilang?

Kapolri Listyo ingin polarisasi seperti itu perlu dihilangkan

Baca Selengkapnya
Kampanye Akbar Terakhir Prabowo-Gibran di Jakarta Berbarengan dengan AMIN, TKN: Enggak Perlu Saling Ejek
Kampanye Akbar Terakhir Prabowo-Gibran di Jakarta Berbarengan dengan AMIN, TKN: Enggak Perlu Saling Ejek

Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melaksanakan Kampanye Akbar di SUGBK Jakarta pada 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Nusron Wahid: Jokowi-Prabowo Bersatu, Tapi Cebong-Kampret Tidak Mau Bersatu
Nusron Wahid: Jokowi-Prabowo Bersatu, Tapi Cebong-Kampret Tidak Mau Bersatu

Nusron menyampaikan istilah cebong dan kampret bukan dicetuskan Jokowi ataupun Prabowo.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Ribut Panas Menag Yaqut Vs PKB | Fakta Geger Pertemuan SBY & Jokowi
TOP NEWS: Ribut Panas Menag Yaqut Vs PKB | Fakta Geger Pertemuan SBY & Jokowi

Ucapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Pedas Slepet Prabowo 'Ndasmu Etik: Jangan Remehkan Etika!
VIDEO: Cak Imin Pedas Slepet Prabowo 'Ndasmu Etik: Jangan Remehkan Etika!

Pernyataan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Pidato Lengkap Jokowi di Sidang Tahunan MPR Soal Pak Lurah hingga Ejekan Plonga-plongo
Pidato Lengkap Jokowi di Sidang Tahunan MPR Soal Pak Lurah hingga Ejekan Plonga-plongo

Presiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.

Baca Selengkapnya
Resmi Dukung Prabowo-Gibran, PSI: Jadikan Pemilu yang Santun dan Santui
Resmi Dukung Prabowo-Gibran, PSI: Jadikan Pemilu yang Santun dan Santui

Kaesang mengingatkan kader PSI agar tidak mudah untuk mengejek apalagi merendahkan dan sampai memfitnah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Celetukan Prabowo Sapa Caleg Gerindra di Banten,
VIDEO: Celetukan Prabowo Sapa Caleg Gerindra di Banten, "Ketum Kalian Jawara Juga!"

Prabowo sempat menyapa para sejumlah caleg dari Tangerang Raya dan menyebut dirinya sebagai Jawara.

Baca Selengkapnya
Disentil Sombong oleh TKN Prabowo, Cak Imin Sindir Orde Baru Jatuh karena KKN
Disentil Sombong oleh TKN Prabowo, Cak Imin Sindir Orde Baru Jatuh karena KKN

Cak Imin mengatakan ucapan Indonesia dalam ancaman bahaya bila pasangan AMIN kalah seharusnya hanya di forum internal PKB.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Prabowo-Gibran Minta Pendukungnya Tidak Membalas Ketika Dihujat
Ini Alasan Prabowo-Gibran Minta Pendukungnya Tidak Membalas Ketika Dihujat

Menurut Tim 02, Prabowo sudah dari jauh-jauh hari mengatakan tak perlu membalas hujatan dari siapapun.

Baca Selengkapnya