Mantan Jaksa Agung Jadi Dewan Pengarah Tim Hukum Anies-Cak Imin
Tim hukum ini akan terus mendampingi guna menghalau kampanye hitam salah satunya.
Tim hukum ini akan terus mendampingi guna menghalau kampanye hitam salah satunya.
Mantan Jaksa Agung Jadi Dewan Pengarah Tim Hukum Anies-Cak Imin
Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Cak Imin menyiapkan tim hukum. Mantan Jaksa Agung di periode pertama Presiden Joko Widodo, Muhammad Prasetyo ditunjuk menjadi Dewan Pengarah.Selain Prasetyo, ada juga nama Jaksa Agung Muda Intelijen Periode 2010-202 Edwin Pamimpin Situmorang telah mengkonfirmasi tergabung dalam dewan pengarah.
"Ada beberapa nama besar yang akan jadi penasehat tim hukum diantaranya Prasetyo mantan jaksa agung beliau, dia akan menjadi dewan pengarah kita, ada Edwin Pamimpin Situmorang, ada beberapa nama tapi kalau itu sudah konfirmasi menjadi dewan pengarah tim hukum kita," ujar Sekjen NasDem Hermawi Taslim usai rapat konsolidasi PKB dan NasDem di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (13/9).
Dalam proses pembentukan tim hukum, juga dilibatkan Nursyahbani Katjasungkana yang merupakan sosok aktivitas di bidang HAM dan perempuan. Yang sekarang menjadi anggota dewan syuro PKB.
"Jadi selama dua mingguan saya terus tektok dengan ibu Nursyahbani Katjasungkana mantan wakil ketua umum PKB, mantan anggota Komisi III, senior Taufik Basari, beliau sekarang ketua dewan pembina LBH, dewan syuro juga," kata Taslim.
Taslim mengungkap, akan ada 1000 orang pengacara yang sebagian besar merupakan mantan aktivis kelompok Cipayung. Rencananya Senin mendatang tim hukum akan menggelar rapat perdana."Jadi kita sudah dialog dengan banyak temen-temen yang 1000an tadi itu sebagian besar saya ulangi sebagian besar mantan aktivis kelompok Cipayung, jadi dari asalnya pak Muhaimin PMII, asal Mas Anies HMI, ada GMKI, GMNI, hari senin itu kita mau rapat dengan kelompok kecil untuk mematangkan itu," kata Taslim.
Tim hukum akan bertugas melakukan advokasi, persiaoa menghadapi gugatan di Mahkamah Konstitusi, serta membantu hal-hal terkait hukum saat masa kampanye.
"Sekaligus kita mau menunjukkan kesiapan kita untuk membackup paslon kita ini dalam segala hal, mau kampanye hitam, mau kriminalisasi, mau kampanye putih ya pokonya tim hukum ini yang akan mendampingi paslon ini termasuk urusan tadi pemberkasan administrasi," jelas Taslim.
Ketua Tim Pemenangan Anies-Cak Imin
PKB dan NasDem menyepakati pembentukan Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Itulah Timnas Pemenangan Amin inilah yang akan jadi tulang punggung buat kerja-kerja meraih dan mengetuk dukungan rakyat Indonesia, seluruh Indonesia, baik hati dan pikirannya agar sukarela memenangkan pasangan Amin," ujar Sekjen PKB Hasanuddin Wahid.
PKB dan NasDem juga telah menyepakati tetap menggunakan nama Koalisi Perubahan. Nama yang ditetapkan tidak menggunakan embel-embel 'Untuk Persatuan' seperti sebelumnya.
"Yang pasti nama koalisi dari pasangan Anies Baswedan dan Gus Muhaimin adalah Koalisi Perubahan," jelas Hasanuddin.
PKB dan NasDem telah menyiapkan sejumlah nama calon kapten atau orang yang akan memimpin Timnas Pemenangan Anies-Cak Imin. Tokohnya berasal dari eksternal PKB dan NasDem.
"Nama-nama dan sebagainya kapten tadi kan, kalau kapten itu pasti akan membuat teman-teman media senang yang pasti bukan dari PKB atau NasDem insya allah. Kaptennya di luar dari dua partai ini. Tapi ada tokoh yng membuat temen-temen media senang," kata Hasanuddin.
Tokoh yang dipilih adalah sosok yang mencerminkan Kebhinekaan. Serta bisa menjadi kapten Timnas yang membawa kemenangan untuk Anies-Cak Imin.
"Seperti Pak Surya Paloh bilang selamat datang politik kebhinekaan maka kapten itu yang bisa mencerminkan kebhinekaan itu. Dan kedua bisa memastikan pasangan ini menang. Kalau kapten enggak bisa memastikan pasangan ini menang namanya bukan kapten," kata Hasanuddin.
"Jadi kapten yang bisa memenangkan pasangan Amin dan kapten yang bisa menyampaikan perubahan serta politik kebhinekaan," tegasnya.
Hasanuddin masih merahasiakan siapa yang akan menjadi kapten atau ketua tim pemenangan. Sosok itu telah dihubungi saat rapat malam ini, tetapi masih meminta untuk tidak diungkap ke publik.
"Beliau-beliau tadi sudah dihubungi minta dirahasiakan dulu katanya. Jangan sekarang kalau sekarang nanti enggak jadi kejutan. Sudah ada beberapa nama besar yang menyampaikan konfirmasi ke kami. Kami akan terus menginventarisirnya," jelas Hasanuddin.
Hasanuddin Wahid juga memastikan PKS akan diajak berembuk bersama. PKS bakal bergabung setelah keputusan Majelis Syuro menetapkan dukungan kepada Cak Imin sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.
"Pasti kami akan melibatkan kalau sahabat-sahabat PKS sudah bergabung pasti nanti kita ajak berembuk, berdiskusi, bermusyawarah," kata Hasanuddin.
Hasanuddin menjamin, PKB dan NasDem terbuka dengan kehadiran PKS. Tinggal nanti belakang PKS akan dikomunikasikan pembentukan Timnas ini.
"Karena pada dasarnya PKB dan Nasdem sangat terbuka dan sangat nyaman dengan siapapun yang menyusul bergabung dan ini kita bisa komunikasikan Timnas ini," jelasnya.
Sekjen NasDem Hermawi Taslim menjelaskan PKS tidak hadir dalam rapat malam ini karena masih menunggu keputusan Majelis Syuro yang digelar Jumat (15/9).
PKS dijamin akan hadir dalam rapat tim hukum yang juga membahas kelengkapan administrasi calon presiden dan calon wakil presiden.
"Pasti kita ajak, di tim kecil itu kita ajak untuk melengkapi formulir ini kan yang mencalonkan itu kan gabungan parpol, nanti kolom nama mereka juga ada," jelas Taslim.
NasDem menghormati sikap PKS yang masih membahas dukungan kepada Cak Imin sebagai calon wakil presiden. Terkait dukungan kepada Anies Baswedan sudah tidak ada masalah. Taslim yakin Majelis Syuro akan menyetujui Cak Imin menjadi calon wakil presiden.
"Iya kelihatannya sepakat mereka," jelas Taslim.