Minggu terakhir, Anies ungguli Ahok
Merdeka.com - Gelaran Pilkada DKI Jakarta putaran dua bakal dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 April 2017. Dalam Minggu terakhir ini, sejumlah lembaga survei merilis hasil akan pertarungan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dengan Anies Baswedan - Sandiaga Uno (Anies-Sandi). Hasilnya, Anies-Sandi mengungguli Ahok-Djarot.
Seperti lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang merilis hasil survei bertajuk ' Jakarta Punya Gubernur Baru? Final Ahok vs Anies'. Hasilnya menunjukkan pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno memperoleh 51,4 persen sementara pasangan Basuki T Purnama- Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42,7 persen.
"Seandainya pemilihan Gubernur dan wakil gubernur dilaksanakan hari ini saat survei maka, Jakarta akan memiliki gubernur baru yakni pasangan Anies-Sandi," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di Graha LSI, Rawamangun, Jakarta Utara, Kamis (13/4).
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
Lebih lanjut, Ardian menuturkan, selisih elektabilitas antara Ahok dan Anies cukup tinggi, yakni sekitar 8,7 persen. Sementara jumlah responden yang belum menentukan pilihannya sebanyak 5,9 persen.
LSI Denny JA melakukan survei pada 7-10 April 2017 dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden dari 5 kota administratif dan kabupaten Kepulauan seribu yang diambil yakni sebanyak 440 orang. Sehingga wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner ini memiliki margin if eror lebih kurang 4.8 persen.
Pasangan Anies-Sandi juga unggul dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Meskipun selisih dengan perolehan pesaing mereka, Ahok-Djarot hanya satu persen.
Peneliti Senior SMRC Deni Irfani mengatakan, pihaknya melakukan survei ini dengan menggunakan metode penelitian stratified sistematic random sampling. Di mana dari 800 orang hanya 446 responden yang dapat diwawancara dengan margin of error 4,7 persen.
Dia mengungkapkan, hasil dari penelitian ini menunjukkan pasangan Anies-Sandi memimpin dengan perolehan responden 47,9 persen. Sedangkan untuk pasangan calon nomor urut dua, Basuki-Djarot hanya memperoleh 46,9 persen dengan 5,2 persen memutuskan untuk menjawab tidak tahu.
"Survei ini selisih hanya satu persen, dengan responden tidak memberikan jawaban 5,2 persen. Selisih satu persen ini pertama kalau disederhanakan atau 5,2 terbagi rata untuk para calon maka, Ahok-Djarot memperoleh 49,5 persen dan Anies-Sandi dengan 50,5 persen," katanya di kantornya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
Deni mengungkapkan, ketatnya persaingan pesta demokrasi ini bisa saja berubah membuat unggul salah satu pasangan calon. Sehingga tidak menutup kemungkinan, dukungan 4,7 persen yang belum menentukan pilihan akan tertuju pada salah satu pasangan calon.
"Bisa saja terjadi ekstrim misalnya salah satu calon mengambil margin of error 4,7 persen. Under presentif dan bisa bertambah hingga 4,7 persen. Maka Ahok-Djarot bisa memperoleh dukungan 51,6 persen. Sedangkan bila suara tersebut diambil Anis-Sandi maka akan menjadi 52,6 persen," terangnya.
Selanjutnya, Lembaga Survei Indomatrik merilis hasil survei terbaru untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Dalam survei yang dilakukan pada 1 sampai 8 April, Indomatrik menyebutkan suara pasangan Anies-Sandiaga unggul tipis dari pasangan petahana, Ahok-Djarot.
"Ahok-Djarot meraih 46,17 persen. Anies-Sandiaga 48,40 persen. Sedangkan tidak tahu atau tidak jawab sebesar 5,44 persen," kata Direktur eksekutif Indomatrik, Husein Yazid di Jakarta, Kamis (13/4).
Husein menyebutkan, meski pasangan Anies-Sandiaga unggul, tapi tak menjamin pasangan nomor urut tiga itu memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Sebab, kata dia, margin of error mencapai kurang lebih 2,8 persen.
Husein menuturkan, perolehan suara kedua pasangan ini cukup tipis. Dalam penelitian yang menggunakan metode multistage random sampling, Husein menyebutkan pemilih Ahok-Djarot maupun Anies-Sandiaga telah berpegang teguh dan tak akan berpaling. Dalam penelitian pemilih kedua pasangan ini sebesar 90 persen lebih tak akan berpaling.
"Pemilih Ahok-Djarot mantap memilih 91,85 persen. Pemilih Anies-Sandi mantap memilih 92,76 persen," ucapnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis hasil survei terkait Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaSoal perolehan suara Prabowo-Gibran di hitung cepat yang mencapai 59%, JK menilai hasil itu hanya hitungan sementara bukan merupakan hasil akhir Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca Selengkapnya