NasDem Sindir PSI Pernah Kritik Politik Dinasti, Kini Angkat Putra Presiden Jadi Ketum
Ketua DPP NasDem Effendi Choirie mengungkit pernyataan Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang pernah menolak politik dinasti.
Ketua DPP NasDem Effendi Choirie mengungkit pernyataan Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang pernah menolak politik dinasti.
NasDem Sindir PSI Pernah Kritik Politik Dinasti, Kini Angkat Putra Presiden Jadi Ketum
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang disorot setelah mengangkat putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi ketua umum.
Ketua DPP NasDem Effendi Choirie mengungkit pernyataan Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang pernah menolak politik dinasti. Menurut politikus yang akrab disapa Gus Choi ini, PSI kini melenceng dari apa yang dikritiknya.
"Bahwa sekarang partainya menerapkan hal yang dikritiknya, itu namanya statement yang berdasarkan kebenaran alternatif, alias omdo (omong doang)," kata Gus Choi kepada wartawan, Selasa (26/9).
Gus Choi memandang dengan terjunnya Kaesang menjadi ketua umum partai politik, Presiden Joko Widodo telah melanggengkan politik dinasti.
"Kurang etis, tapi ini problem bangsa kita. Kita kurang mempertimbangkan etik. Negara jangan hanya lihat ketentuan formal, tapi juga etika," ujar Gus Choi.
Di sisi lain, menurut Gus Choi, PSI menunjukkan kelemahannya yang nyata tidak punya figur yang layak untuk lolos ke Senayan.
"Sisi PSI juga menunjukkan kelemahannya yang nyata bahwa PSI tidak punya figur yang layak jual untuk meloloskan ke Senayan," kata Gus Choi.
PSI dianggap Gus Choi mengambil jalan pintas dengan menampilkan putra presiden menjadi ketua umum.
Gus Choi memandang PSI tengah memainkan strategi agar bisa lolos Pileg 2024.
"PSI mencari jalan pintas dengan cara menampilkan anak presiden sebagai ketum, meskipun baru dua hari jadi anggota PSI. Ini jelas sebuah ikhtiar supaya PSI bisa lolos ke Senayan. Kesempatan dalam kesempitan," kata Gus Choi.