Nusron Wahid: Blusukan Milik siapa saja, Prabowo juga Ahli
Nusron menyinggung sindiran kata 'blusukan' hanya punya PDIP.
Nusron Wahid: Blusukan Milik siapa saja, Prabowo juga Ahli
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyinggung sindiran kata 'blusukan' hanya punya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Nusron menegaskan, jika kata blusukan hanya milik PDIP dan tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka singkatan KBBI seharusnya menjadi 'Kamus Besar Banteng Indonesia'.
"Pertama kami ingin menjawab kalau kata 'blusukan' itu punya PDIP, itu tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti kalau mengistilahkan blusukan punya PDIP maka singkatan KBBI berubah, menjadi kamus besar banteng Indonesia," kata Nusron Wahid sambil berguyon kepada wartawan di Jalan Sriwijaya 1 No 16, Senin (11/12).
Lanjut Nusron, kata blusukan milik siapa saja bukan milik salah satu pihak atau golongan tertentu.
Dia menyebut, Prabowo Subianto juga ahli dalam blusukan. Contohnya ke pasar dan tempat bencana. Terlebih Gibran Rakabuming Raka, yang hari ini sedang mengunjungi Pasar Rumput di Jakarta (11/12).
"Karena blusukan itu milik siapa saja, wong Prabowo ini juga ahli blusukan datang ke pasar, datang ke tempat bencana. Apalagi Mas Gibran hari ini datang ke pasar," ucapnya.
Berdasarkan tanggapannya, kata blusukan yang diklaim PDIP dapat mengubah KBBI. "Lha kok kemudian dikatakan blusukan itu punya PDIP. Itu namanya mengubah KBBI," sebut Nusron.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung alasan kenapa capres Prabowo Subianto tidak bisa melakukan blusukan sebagaimana yang kerap dilakukan Presiden Jokowi. Sebab Prabowo bukan kader PDIP.
"Jadi mengapa Pak Prabowo tidak bisa blusukan? Karena Prabowo bukan dari PDI Perjuangan, Prabowo bukan Jokowi sehingga tidak bisa melakukan blusukan," kata Hasto.
Selain itu, Hasto menyatakan, pengurus anak ranting PDIP menilai gimik joget-joget 'Si Gemoy' Prabowo justru memperlihatkan bahwa Prabowo memang tidak bisa menerapkan nilai-nilai yang dipegang Presiden Jokowi.
Reporter merdeka: Fandra Hardiyon