Operasi Senyap 'Asal Bukan PKS' di DPRD DKI
Merdeka.com - 'Asal bukan PKS'. Kalimat itu terdengar samar-samar di seantero dinding gedung DPRD di Kebon Sirih, Jakarta. Penjegalan calon dari PKS sebagai Wagub DKI memang sudah terasa sejak lama.
Rapimgab DPRD DKI membahas Tatib pemilihan Wagub DKI ditunda berkali-kali. Sejak Juli 2019, baru terealisasi pada Februari 2020. Itupun, karena PKS mengganti dua kadernya yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto menjadi Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.
Janji Ketum Gerindra Prabowo Subianto dipegang teguh PKS. Kursi Wagub DKI yang ditinggalkan Gerindra karena Sandiaga Uno maju Pilpres 2019. Tapi PKS tak bisa berbuat banyak, karena proses pemilihan selalu diundur.
-
Siapa yang diusung PKS untuk Pilgub Jakarta 2024? 'Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada rapatnya di hari Kamis, 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024,' kata Syaikhu.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Apa yang diputuskan PKB soal Pilkada Jakarta? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Sejak Februari 2019, Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan Tatib Pemilihan Wagub DKI dibentuk. Politikus NasDem, Bestari Barus bersama Politikus Hanura Ongen Sangaji memimpin Pansus. Pembahasan dilakukan secara cepat. Juni 2019, rancangan Tatib Pemilihan Wagub DKI telah selesai dibahas. Namun, tak kunjung disahkan.
PKB dituduh sebagai pihak yang mengkampanyekan 'asal bukan PKS'. Hal ini diakui oleh Partai Gerindra DKI.
"Kalau asal bukan PKS datangnya bukan dari Gerindra. Datangnya dari PKB langsung ngomong. Tukang kompornya itu udah ada, (Ketua Fraksi PKB) Hasbiallah Ilyas. Terang-terangan Hasbi, enggak mau PKS," kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif pada merdeka.com, Selasa (18/2).
Saat dikonfirmasi, Hasbiallah tak mengakui. Sambil mengambil sebatang rokok, dia menebar senyum. Dia menjelaskan, dengung 'asal bukan PKS' hanya guyonan semata.
"Alah gua cuma bercanda itu bro, siapa yang ngomong?" katanya sambil berlalu saat ditemui merdeka.com, usai rapat paripurna DPRD DKI, Rabu 19 Februari.
Kampanye itu juga sebenarnya sudah dirasakan oleh PKS. Bahkan Presiden PKS Sohibul Iman mengakui, kadernya yang telah mendapat jatah secara informal dari Prabowo Subianto itu dipersulit oleh DPRD DKI.
"Kalau kalimat ini hak PKS itu diberikan oleh semua partai di DPRD, mungkin sudah selesai. Tapi mereka tidak, boleh jadi mereka juga tidak menginginkan kader PKS jadi wagub dan sebagainya. Makanya proses politiknya alot," kata Sohibul 6 Januari lalu.
Ganti Nama Cawagub
PKS pada akhirnya mengalah. Dia mengganti nama calon Wagub DKI. Adhyaksa Dault dan Nurmansjah Lubis menjadi alternatif. Tapi surat yang dikirim Agustus 2019 itu ditarik lagi.
Gerindra kemudian memunculkan empat nama. Mereka adalah Arnes Lukman, Ferry Juliantono, Riza Patria dan Sekda DKI Saefullah. Empat nama ini dikirimkan oleh DPP Gerindra kepada PKS pada September 2019.
"September-Oktober menunggu lama tuh. Tiga bulan. Nah di akhir Januari putus nama itu dipilih Riza sama DPP PKS. Jadi yang memutuskan (Riza) PKS, bukan kita," jelas anggota DPRD DKI itu.
21 Januari 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirim dua nama tersebut. Pembahasan Tatib Pemilihan Wagub DKI pun digas DPRD. Tak sampai sebulan Rapimgab kembali digelar. Aturan itu langsung disahkan Rabu (19/2), dalam rapat paripurna. PR selanjutnya tinggal memilih ketua pemilihan.
Syarif akui, sebelum nama Riza masuk, DPRD tampak malas mengesahkan tatib. Setelah diganti, langsung bergegas.
"Enggak ada pilihan lain, harus diganti calonnya apa yang gua duga 4 bulan lalu terjadi hari ini. (Nama keluar) yang baru, semangat anggota fraksi itu rapim kemarin," terangnya.
PKS Legowo
Anggota Fraksi PKS DPRD DKI, Dany Anwar pun mengakui, dua nama Syaikhu dan Agung dihambat oleh dewan. Setelah diganti, proses pemilihan langsung berjalan. Padahal sebelumnya, proses tertunda hingga satu tahun.
Karena tersandera, akhirnya PKS melepas dua jatah kursi Wagub DKI untuk Gerindra. Dengan begitu, pemilihan bisa berjalan.
"Faktanya sewaktu Wakil Gubernur dari PKS itu tidak bergerak selama dua tahun. Sementara rakyat Jakarta ini kan punya hak memiliki Wakil Gubernur makanya kemudian PKS melepas satu calonnya satu agar bergerak dan terbukti kan setelah dilepas satu Gerindra maju sidang," terangnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono pun mengamini. Dia menganggap, dua calon yang ada saat ini dinilai mempengaruhi proses cepat yang dilakukan oleh legislatif Jakarta tersebut.
"Kalau sekarang calonnya lebih greng, makanya cepat," tutur Gembong.
Namun, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi membantah kampanye asal bukan PKS. Dia menjelaskan, pihaknya tidak pernah menunda-nunda pembahasan Tatib Pemilihan Wagub DKI. Dia beralasan pada tahun 2019, masih ada pembahasan yang lebih penting dibandingkan dengan Wagub DKI.
Walaupun begitu, politikus PDIP ini mengakui, pada tahun lalu pola komunikasi yang dilakukan oleh PKS tidak sebaik pada tahun 2020. Alhasil pembahasan aturan pemilihan Wagub DKI bisa selesai.
"Memang harus kesibukannya ada itu, itu hambatannya. Mereka (PKS) buat komunikasi yang baik. Nah akhirnya bisa kan. Sekarang lebih baik, kemarin kan ke kiri aja enggak ada ke kanannya," tutupnya.
Reporter: Achmad Fikri Faqih, Yunita Amalia
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus menerima laporan dugaan potensi pelimpahan suara untuk memenuhi syarat lolos ambang batas parlemen partai tertentu.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan, setiap partai termasuk PDIP memiliki hak mengusung calon di Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, saat ini belum paslon cagub-cawagub di Pilkada Jakarta yang sudah fiks, termasuk juga Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKhoirudin bilang ia bakal fokus di DPRD DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPengumuman tersebut rencananya akan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMardani Ali Sera, pada Pileg 2024 ini maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil Jakarta I.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaTetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto tegas menolak Gubernur Jakarta nantinya akan ditunjuk langsung oleh Presiden seusai Ibu Kota pindah ke IKN.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan kesiapannya melawan koalisi gemuk KIM plus dalam Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto menyampaikan terima kasih kepada MK.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca Selengkapnya