Para anchor cantik yang terjun ke politik

Merdeka.com - Betebarannya spanduk Tina Talisa di sudut-sudut Kota Bandung memunculkan spekulasi anchor cantik Indosiar itu akan menjajal kontestasi politik di Kota Kembang tersebut. Tina disebut-sebut akan menjajal Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung pada pertengahan 2013.

Jika spekulasi ini benar, mantan Mojang Bandung dan Jawa Barat ini akan menambah deretan anchor cantik yang terjun ke dunia politik. Siapa saja mereka?

Wanda Hamidah barangkali mantan anchor yang paling senior di dunia politik. Mantan presenter MetroTV ini sekarang duduk sebagai anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN). Sebelum duduk sebagai anggota Dewan, aktivis mahasiswa 1998 ini juga pernah menjadi Bendahara PAN dan Wakil Sekjen Komnas Perlindungan Anak dalam kurun waktu 2006-2010.

Selanjutnya ada Meutya Hafid. Dikenal sebagai salah satu anchor alias pembaca berita di Metro TV, perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat 3 Mei 1978 itu kini aktif di Partai Golkar. Sebelum ke Senayan, Meutya sempat mencoba peruntungan di dunia politik dengan maju sebagai wakil Dhani Setiawan Isma dalam pemilihan wali kota Binjai, Sumatera Utara periode 2010-2015. Namun Meutya kalah.

Sebelumnya, Meutya juga gagal lolos ke Senayan sebagai caleg dari Partai Golkar saat Pemilu Legislatif 2009. Karier politiknya kembali bersinar ketika dia akhirnya menjadi anggota DPR melalui proses pergantian antar waktu (PAW). Dia menggantikan politikus senior Golkar Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia. Meutya yang pernah disandera pejuang Irak bersama kamerawan Metro TV Budiyanto saat meliput perang tahun 2005, kini duduk di Komisi XI DPR.

Chantal Della Concetta, mantan anchor RCTI, juga pernah aktif dalam organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat (NasDem). Dia sempat tampil di sejumlah acara diskusi dengan memakai predikat humas NasDem. Meski bukan parpol, semua tahu ormas ini berafiliasi langsung dengan Partai NasDem yang digawangi Surya Paloh dan Hary Tanoesoedibjo.

Saat sejumlah foto seksinya dimuat FHM, majalah pria dewasa, pada Mei tahun lalu, janda cantik itu meminta pose syurnya itu tidak dikaitkan dengan NasDem. Sejak saat itu, Chantal menyatakan tidak aktif lagi di NasDem.

TvOne, televisi berita yang lahir belakangan, kemudian juga menelurkan Grace Natalie. Grace tidak masuk ke partai politik, sebagaimana rekan-rekannya yang lain. Dia memilih menjadi konsultan politik. Dia kini menjabat CEO Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Sesuai namanya, lembaga survei dan konsultan politik itu didirikan oleh peneliti senior Saiful Mujani.

"Jenuh dengan rutinitas yang ada. Saya pengen mencoba tantangan yang baru," Grace kepada wartawan usai acara diskusi hasil survei SMRC di hotel Four Seasons, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu (8/7).

Kini giliran Tina Talisa, juga mantan anchor televisi merah, yang disebut-sebut bakal terjun ke politik. Wanita cantik yang kerap mewarnai diskusi politik di televisi ini dikabarkan akan menjajal Pilwalkot Bandung, lantaran spanduknya mulai bertebaran di Kota Kembang tersebut.

Memang spanduknya hanya bertuliskan 'Wilujeng Ngalaksanakeun Ibadah Saum 1433 H'. Namun, banyak orang tahu cara-cara ini kerap dilakukan kandidat yang ingin mengukur popularitasnya sebelum akhirnya running sebagai calon kepala daerah di daerah tersebut.

Tina belum bisa dikonfirmasi soal kabar yang sudah merebak di media sosial ini. Telepon seluler yang biasa digunakannya tidak aktif. Manajer Tina, Mukti, juga tidak tahu menahu soal kabar politis yang mempergunjingkan bosnya itu.

"Terus terang, saya gak ngerti, karena saya cuma mengerjakan side job," ujar Mukti singkat saat dihubungi merdeka.com, Selasa (31/7).

Benarkah Tina akan maju dalam Pilwalkot Bandung? (mdk/ren)