PKS Ungkap Tawaran Kubu Prabowo: ada A, B, C dan Sebagainya
PKS menyinggung soal tawaran wagub untuk Pilkada Jakarta yang sudah diberikan oleh pihak KIM.
Partai Keadilan Sosial (PKS) tengah memulai opsi kedua untuk membangun komunikasi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, bersama dengan partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menuturkan, tidak menutup kemungkinan dalam komunikasi nanti akan ada tawaran-tawaran sebagai kesepakatan politik partainya apabila nanti masuk dalam KIM.
"Kalau masalah tawaran-tawaran itu biasa aja ya. Dalam arti ada tawaran A, B, C, dan sebagainya," kata Kholid kepada wartawan di DPP PKS, Sabtu (10/8).
Bahkan, Kholid sempat menyinggung soal tawaran wakil gubernur (wagub) untuk Pilkada Jakarta yang sudah diberikan oleh pihak KIM. Karena, pada saat itu, komunikasi bersama KIM belum sampai menyinggung soal menteri.
"Sebenarnya tawaran terkait KIM, bukan terkait masalah menteri ya, terkait Wagub itu muncul sebelum pasangan AMAN (Anies-Sohibuk Iman) dideklarasikan," terang dia.
"Kalau enggak salah di (program podcast) Bocor Alus itu sempat ada yang mengungkap. Jadi sebelum tawaran AMAN dideklarasikan, tawaran itu sudah muncul. Tapi PKS memilih mendeklarasikan AMAN," tambah dia.
Oleh sebab itu, Kholid mengaku perihak tawaran menteri sampai saat ini belum ada pembahasan. Dia pun meminta kepada semua pihak untuk melihat nanti perkembangan politik yang masih dinamis.
"Wah saya enggak tahu. Dan saya pikir perlu ditanya, siapa yang menawarkan," ujarnya.
Sebelumnya, PKS telah memulai opsi kedua untuk membangun komunikasi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Pilihan itu menyusul belum cukupnya kursi suara pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman melaju Pilgub Jakarta.
Adapun hal itu disampaikan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sebagaimana hasil rapat musyawarah Majelis Syuro PKS yang telah berlangsung sejak Jumat (9/8) kemarin.
"Saya kira pertama, bahwa pimpinan PKS telah berkomunikasi dengan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih pada Pilpres 2024," kata Syaikhu saat jumpa pers di DPP PKS, Sabtu (10/8).
Opsi kedua dipilih, karena setelah waktu yang diberikan kepada Anies Baswedan untuk menambah kursi melampaui batas. Diketahui sejak diusung bersama Sohibul Iman, Anies dikasih batas waktu 4 Agustus untuk mencari 4 kursi sebagai syarat melaju Pilgub DKI.