Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis
Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyindir orang-orang yang mengkritik program yang digagasnya yakni makan siang gratis.
Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis
Program ini dijanjikan Prabowo bila terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024. Menurut Prabowo, program ini sudah diujicoba di beberapa kecamatan.
"(Makan siang gratis) sudah diuji coba pada beberapa kecamatan dan lumayan berjalan dengan baik. Dengan ini kita yakin kemiskinan akan hilang karena anak-anak tumbuh dengan kuat dimulai dari jaminan makanan bergizi. Tapi nanti ada orang pintar yang nanya. Apa bisa?," kata Prabowo saat menghadiri Temu Anggota Mandiri Digital Sejahtera (MDS Coop) di Lapangan Panahan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Minggu (21/1).
Prabowo mengkliam, sudah ada 76 negara memiliki program serupa, memberi makan anak-anak.
"Negara yang lebih miskin seperti India, Kamboja sudah melakukan," kata Prabowo.
Program makan gratis dilakukan untuk memperbaiki gizi generasi penerus bangsa. Dengan gizi yang baik, diharapkan mereka tumbuh dengan baik, pintar bahkan menguasasi teknologi. Sehingga bisa melepaskan Indonesia dari jerat kemiskinan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani merespons pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut jika memilih internet dibandingkan makan siang gratis merupakan orang dengan otak lambat.
Menurut Benny, internet lebih dibutuhkan ketimbang makan siang. Lantaran peradaban dunia akan semakin membutuhkan kehadiran internet.
Dia menegaskan, kehadiran internet tidak akan meninggalkan kewajiban dalam hal penyediaan pangan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Ke depan hanya negara yang cepat yang bisa mengalahkan negara yang lambat. Cepat dalam hal apa? Cepat dalam hal adatif terhadap perkembangan dunia global termasuk teknologi. Sekarang sudah serba digital udah serba IT, internet itu sangat dibutuhkan," kata Benny, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (21/1).
"Tanpa mengabaikan urusan makan minum yang terkait dengan kesejahteraan yang disebut rakyat," sambungnya.
Dia juga menyinggung anggaran program makan gratis yang digaungkan Prabowo. Yang mana, anggaran program tersebut membutuhkan Rp 400 triliun.
"Yang kita kritisi itu adalah anggaran Rp 400 triliun hanya untuk makan siang gratis, karena tidak masuk akal. Padahal Rp 400 triliun dalam konsepsi visi misi Ganjar-Mahfud itu bisa membiayai 21 program unggulan," tegas dia.
Menurutnya besarnya anggaran yang dibutuhkan hanya untuk makan siang akan memicu praktik korupsi yang sangat besar.
"Jadi, kami melihat secara subjektif Rp 400 triliun hanya katanya untuk program makan siang itu berpotensi korupsi besar-besaran,"
kata Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani.